Virus Corona
UPDATE Corona di Indonesia 12 Mei: Total 14.749 Kasus Positif, 1.007 Meninggal Dunia, 3.063 Sembuh
Penambahan jumlah kasus positif Covid-19 per Selasa (12/5/2020), yang disampaikan Juru Bicara Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto.
Penulis:
Inza Maliana
Editor:
Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Jumlah pasien positif virus corona di Indonesia yang tercatat pada Selasa (12/5/2020) pukul 12.00 WIB terus bertambah.
Hal itu disampaikan oleh Juru Bicara Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto dalam konferensi persnya, melalui siaran YouTube Kompas TV.
Yuri, sapaannya mengatakan terdapat 484 kasus baru dari sebelumnya 14.265 kasus.
"Penambahan konfirmasi kasus positif 484 orang, total kasus menjadi 14.749," ujar Yuri, di Gedung Graha BNPB, Jakarta, Selasa (12/5/2020) pukul 15.30 WIB.
Kabar baiknya, ada sejumlah 182 pasien yang berhasil sembuh.
Artinya jumlah pasien sembuh totalnya menjadi 3.063, dari pasien sebelumnya sebanyak 2.881 pasien.

Baca: Ada Tiga Jenis Mutasi Virus Corona Covid-19, Tipe Manakah yang Sudah Masuk ke Indonesia?
Sementara, kasus kematian masih terus meningkat.
Kini, jumlah korban meninggal dunia akibat virus corona bertambah 16 kasus.
Sehingga total kasus kematian menjadi 1.007 kasus dari sebelumnya 991 kasus.
Penambahan kasus positif tersebut tersebar di seluruh provinsi di Indonesia.
DKI Jakarta masih menjadi provinsi dengan jumlah kasus terbanyak.
Disusul dengan Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, dan Banten
Sementara itu, dalam setiap konferensi persnya, Yuri menyampaikan apresiasi kepada masyarakat yang telah mendukung untuk mengedukasi agar tetap diam di rumah.
"Terima kasih atas upaya masyarakat agar patuh bukan untuk dirinya tetapi untuk bersama."
"Kita sama-sama membutuhkan kerja sama, untuk bersatu dan bersinergi agar covid-19 bisa diselesaikan bersama," ungkap Yuri.
Ia pun mengimbau agar masyarakat tetap menjalankan kegiatan dirumah untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Baca: Peneliti Jerman Ungkap Alasan Covid-19 Mudah Menular: Virus Bertumbuh Cepat di Tenggorokan
Pencegahan virus corona menurut WHO