Minggu, 21 September 2025

Virus Corona

Peneliti Temukan Virus Serupa Covid-19 pada Kelelawar, Bukti Corona Tak Bocor dari Laboratorium

Para peneliti menemukan virus serupa dengan Covid-19 pada kelelawar. Temuan ini diklaim menjadi bukti bahwa virus corona tak bocor dari laboratorium.

Penulis: Miftah Salis
Editor: Tiara Shelavie
Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S
Ilustrasi Virus Corona- Para peneliti menemukan virus serupa dengan Covid-19 pada kelelawar. Temuan ini diklaim menjadi bukti bahwa virus corona tak bocor dari laboratorium. 

Mengutip South China Morning Post, para peneliti mengatakan bahwa temuan tersebut menunjukkan karakteristik virus yang berkembang secara alami, bukan gen buatan seperti yang dikatakan beberapa orang.

Petugas polisi yang mengenakan pakaian pelindung berjaga di luar stasiun kereta api kota Jilin di provinsi Jilin China pada 13 Mei 2020. Sebuah kota di Cina timur laut telah sebagian menutup perbatasannya dan memutus hubungan transportasi setelah munculnya kelompok virus coronavirus lokal yang memicu kekhawatiran yang semakin besar dari gelombang kedua infeksi di China
Petugas polisi yang mengenakan pakaian pelindung berjaga di luar stasiun kereta api kota Jilin di provinsi Jilin China pada 13 Mei 2020. Sebuah kota di Cina timur laut telah sebagian menutup perbatasannya dan memutus hubungan transportasi setelah munculnya kelompok virus coronavirus lokal yang memicu kekhawatiran yang semakin besar dari gelombang kedua infeksi di China (STR / AFP)

Peneliti menemukan kerabat dekat yang disebut RmYNo2 di antara 227 sampel kelelawar.

Sampel dikumpulkan di Provinsi Yunnan di China barat daya antara Mei dan Oktober tahun lalu.

Seperti Sars-CoV-2, RmYNo2 juga memiliki sisipan asam amino di persimpangan subunit protein lonjakannya.

Sisipan tersebut dianggap dapat meningkatkan kapasitas virus corona untuk menyebabkan penyakit.

Sebelumnya hal ini dianggap tak biasa bahkan dinilai merupakan manipulasi laboratorium.

"Temuan kami menunjukkan bahwa peristiwa penyisipan ini, yang awalnya tampak sangat tidak biasa, dapat, pada kenyataannya, terjadi secara alami pada betacoronavirus hewan," kata Direktur Institutes of Patogen Biology Profesr Shi Weifeng kepada Science Daily.

Weifeng menambahkan, temuan ini jyga menjadi bukti kuat bahwa virus corona tak bocor dari laboratorium.

"Ini memberikan bukti pertentangan kuat bahwa Sars-CoV-2 telah melarikan diri dari laboratorium," katanya.

Baca: Hotline Bunuh Diri Jepang Kewalahan saat Corona, Ada yang Stres Terlalu Lama Bersama Anak di Rumah

Baca: Akhiri 35 Hari Tanpa Kasus baru, 11 Juta Penduduk Wuhan akan Tes Virus Corona Ulang

Para peneliti juga mengonfirmasi bahwa kelelawar tapal kuda Melayu, yang banyak ditemukan di seluruh barat daya China dan Asia Tenggara adalah tuan rumah RmYNo2.

Kelelawar menjadi reservoir alami yang penting untuk coronavirus.

Meskipun memiliki fitur penyisipan yang serupa, RmYNo2 tampaknya jauh lebih aman untuk manusia daripada Covid-19.

Perbedaan mendasar yakni RmYNo2 tak memiliki bagian penting dari genom Sars-CoV-2 yang berperan dalam mengikat virus corona ke sel manusia.

Asam amino dalam insersi juga berbeda.

Para peneliti menyebut, RmYNo2 bukan leluhur langsung dari Sars-CoV-2.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan