Senin, 18 Agustus 2025

Virus Corona

Belajar Hidup dengan Corona, WHO Peringatkan Covid-19 Mungkin Tak Bisa Hilang, Sama Seperti HIV

WHO memperingatkan dunia harus belajar hidup berdampingan dengan virus corona. Pasalnya, Covid-19 mungkin tak bisa hilang seperti HIV.

Penulis: Ika Nur Cahyani
El Pais
Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus - WHO memperingatkan dunia harus belajar hidup berdampingan dengan virus corona. 

Ryan mencontohkan vaksin campak yang sudah ada sejak lama, namun penyakit campak tetap ada hingga hari ini.

Oleh sebab itu, Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengimbau agar negara-negara di dunia bahu-membahu menangani wabah ini

"Lintasan ada di tangan kita, dan itu urusan semua orang, dan kita semua harus berkontribusi untuk menghentikan pandemi ini," ujar Tedros.

Dia juga menyoroti sejumlah negara yang melonggarkan kuncian atau bahkan sudah membuka negaranya.

"Banyak negara ingin keluar dari langkah-langkah yang berbeda," kata Tedros.

"Tapi rekomendasi kami tetap waspada di negara manapun harus pada tingkat setinggi mungkin," tambahnya.

Ryan menyebut kontrol yang signifikan terhadap virus diperlukan untuk menurunkan risiko.

Sebab faktanya, risiko penularan Covid-19 masih tinggi baik di tingkat regional, nasional, maupun global.

Lebih dari setengah populasi umat manusia dibatasi pergerakannya sejak krisis corona dimulai pada Januari.

Pemerintah di seluruh dunia sedang berjuang dengan pertanyaan tentang bagaimana mengembalikan perekonomian sementara virus masih mengepung.

Diketahui virus corona telah menjangkiti 212 negara dan menginfeksi 4.429.884 penduduk dunia.

Wabah mematikan ini juga telah membunuh 298.174 orang di berbagai negara.

Baca: Corona Makin Mewabah, WHO Prediksi Lebih dari 30 Juta Orang di Afrika Berpotensi Terinfeksi Covid-19

Baca: WHO Beberkan Bagaimana Virus Corona Dikatakan Berakhir, Epidemiolog: Situasi Itu Tidak Mudah

Di hari yang sama, Uni Eropa mendorong negara-negara terkait untuk membuka wilayahnya kembali.

Pihaknya mengatakan belum terlambat untuk menyelamatkan pariwisata di musim panas tahun ini sambil menjaga jarak sosial.

Tetapi para ahli kesehatan masyarakat khawatir dengan ide ini dan mengharuskan negara berhati-hati dalam membuka wilayah.

Ryan mengatakan membuka perbatasan darat lebih berisiko daripada mengurangi perjalanan udara.

"Kita perlu masuk ke dalam pola pikir bahwa ini akan memakan waktu untuk keluar dari pandemi ini," kata ahli epidemiologi WHO, Maria van Kerkhove.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan