Kamis, 21 Agustus 2025

Virus Corona

Gugus Tugas Covid-19 Tanggapi Hasil Riset LSI Denny JA

Achmad Yurianto selaku jubir pemerintah penanganan Covid-19 menjawab singkat saat ditanya soal hasil riset tersebut.

Penulis: Reza Deni
Editor: Hasanudin Aco
Tangkap layar channel YouTube BNPB
Juru Bicara (Jubir) Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona (Covid-19), Achmad Yurianto 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 menanggapi soal hasil riset Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA terkait Covid-19 yang diprediksi bakal turun di Indonesia pada bulan Juni 2020, sehingga masyarakat mulai kembali beraktivitas secara normal.

Achmad Yurianto selaku jubir pemerintah penanganan Covid-19 menjawab singkat saat ditanya soal hasil riset tersebut.

"Kita baca dan pelajari semua prediksi ahli," kata Yuri dalam pesan singkat, Senin (18/5/2020).

Seperti diketahui, pendiri Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny JA memprediksi 99 persen kasus virus corona di Indonesia akan berakhir pada bulan Juni 2020 mendatang. 

Prediksi tersebut diungkapkan Denny JA merujuk tiga sumber data dan informasi, yakni Worldometer data dunia virus corona, Singapore University of Technology and Design serta berbagai hasil riset lainnya.

Merujuk hal tersebut, riset LSI Denny JA ingin membaca trend data dunia dan Indonesia atas kasus corona.

"Berbeda dengan umumnya riset LSI Denny JA, riset ini bertujuan mengolah data sekunder. Ia bukan survei opini publik. Yang digali bukanlah persepsi publik atas virus corona," ungkap Denny JS dalam siaran tertulis pada Rabu (29/4/2020).

"Riset ini ingin menjawab apakah dan kapankah puncak pandemik terlampaui. Bisakah kita prediksi kapan pandemik berakhir," tambahnya.

Dengan mengolah data tersebut, ditambah referensi riset lain, LSI Denny JA menyimpulkan tiga hal soal virus corona.

Pertama, sebanyak 99 persen kasus virus corona diyakini selesai sebelum vaksin untuk virus itu ditemukan.

Bulan Juli hingga September 2020 katanya merupakan rentang waktu virus corona tak lagi menjadi masalah bagi dunia.

"Di era itu, yang terpapar virus corona tentu tetap ada. Namun jumlah kasus baru terpapar grafiknya menurun signifikan. Puncak pandemik sudah dilewati," jelas Denny JA.

Kedua, lanjutnya, Indonesia termasuk negara menengah dari sisi kecepatan menyelesaikan kasus virus corona.

Walau begitu, tercapainya penyelesaian 99 persen kasus virus corona di Indonesia diperkirakan jatuh pada bulan Juni 2020.

"Tentu ini dengan asumsi aneka protokol kesehatan yang digariskan WHO dan pemerintah RI dipatuhi. Antara lain social distancing, work from home, larangan mudik, dan sebagainya," jelasnya.

Halaman
12
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan