Hacker Beraksi, Situs Pemkab Buol Sulawesi Tengah Diretas, Diduga Kecewa dengan PSBB
Diduga kecewa dengan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang tidak ditegakkan, oknum hacker meretas sebuah situs web pemerintahan di Indonesia.
Penulis:
Wahyu Gilang Putranto
Editor:
Ayu Miftakhul Husna
TRIBUNNEWS.COM - Diduga kecewa dengan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang tidak ditegakkan, oknum hacker meretas sebuah situs web pemerintahan di Indonesia.
Situs yang di-hack tersebut adalah situs Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buol Provinsi Sulawesi Tengah.
Peretasan tersebut diketahui dilakukan pada Minggu (24/5/2020).
Sejak pukul 15.00 WIB hingga berita ini ditulis, saat dibuka, situs buolkab.go.id memunculkan sebuah foto viral tenaga medis yang mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) bertuliskan 'Indonesia Terserah'.
Pesan dalam peretasan tersebut mengarah pada kritik kebijakan pemerintah yang dinilai berubah-ubah.
Terutama tidak ditegakkannya PSBB.
Sehingga masyarakat disebut tak lagi mendengar.
Pesan tersebut juga berisi dukungan terhadap tim medis.
Adapun peretas meninggalkan kode identitasnya, Angel Decoded Ft Dimas Decoded.

Baca: Pertani Sulteng Surplus Beras Meski Pandemi Covid-19
"Hacked By Angel Decoded Ft Dimas Decoded
Lebaran Yaa... Corona.... Akibat kebijakan Pemerintah yang berubah-ubah Akhirnya gak didengar lagi oleh Masyarakat..
Andaikan PSBB Diperketat...
Mungkin Indonesia Gak Akan Seperti Ini #Indonesia Terserah #Semangat Team Medis
W3LLSQUAD OFFICIAL," demikian tulisan dalam situs tersebut.
Kasus Tertinggi di Sulawesi Tengah
Diketahui Kabupaten Buol merupakan Kabupaten dengan kasus positif terbanyak di Provinsi Sulawesi Tengah.
Dikutip dari situs Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah, ada 52 kasus corona di Kabupaten Suol hingga Sabtu (23/5/2020) kemarin.
Angka ini merupakan yang tertinggi di Sulawesi Tengah.
Perbandingannya, kasus terbanyak nomor dua ditempati Kota Palu dengan 19 kasus.
Disusul Morowali Utara dengan 13 kasus.
Adapun total kasus corona di Sulawesi Tengah berjumlah 120 kasus, per Sabtu.
Jumlah kasus sembuh sebanyak 37 orang.
Sedangkan kasus berujung kematian berjumlah 4 orang.
Pemkab Buol pun sempat disebut gagal dalam penanganan pemutusan penularan Covid-19.
Baca: Aceh, Jambi, Kepri dan Sulawesi Tenggara, 4 Provinsi Tanpa Kasus Baru di Indonesia
Namun, hal tersebut disanggah Bupati Buol, Amirudin Rauf.
"Menempati posisi teratas mereka yang terkonfirmasi positif di Sulawesi Tengah bukan berarti ada kesalahan besar apalagi sampai memvonis Pemda gagal dalam penanganan pemutusan wabah Covid-19," ungkap Amirudin dilansir Facebook Diskominfo Buol, Jumat (22/5/2020).
"Statemen semacam itu bukan saja prematur tapi menyesatkan yang hanya dinyatakan oleh orang orang yg tidak paham dan sama sekali tidak memiliki basic pengetahuan epidemiologi," lanjutnya.
Amirudin menyebut pengetahuan epidemiologi merupakan satu instrumen penting dalam merencanakan dan merumuskan langkah langkah penanganan wabah Covid-19.
"Pada kondisi semacam ini alangkah eloknya kalau tidak menebar statemen yang kita sendiri tidak memiliki pengetahuan didalamnya," ungkapnya.
Amirudin mengungkapkan hal itu lebih banyak mendatangkan kemudharatan.
Baca: Deretan Fakta Video Viral Perundungan Bocah Penjual Jalangkote di Sulawesi Selatan
Lebih lanjut, Amirudin mengungkapkan partisipasi masyarakat dalam pemutusan rantai penularan Covid-19 memegang peran penting.
"Mengedukasi atau meliterasi masyarakat adalah bagian yang sangat strategis. Jangan cekoki masyarakat dengan informasi sesat. Kalau tidak bisa membantu sebaiknya pongonggung saja dulu di rumah," ungkapnya.
"Tulisan tulisan saya di medsos lebih pada mengedukasi, mengajak masyarakat dan membangkitkan semangat gotong royong, karena waktu saya terbatas untuk menyampaikan langsung," lanjut Amirudin.
Ia menyebut setiap kata dan kalimat yang keluar dari seorang pimpinan itu sudah diperhitungkan dengan matang.
"Setiap pemimpin daerah memiliki cara masing masing tentu saja dilandasi dengan pengalaman, pemahaman dan pengetahuan," katanya.
Amirudin menyebut siapa yang berhasil biar waktu yang menjawabnya.
"Saat ini kita masih dalam proses, peperangan belum berakhir belum ditahu menang kalahnya. Kesadaran spritual saya mengingatkan bahwa pertanggungjawaban ini bukan saja pada manusia tapi saya pertanggungjawabkan pada Allah SWT Dzat dimana kita akan dikembalikan," pungkasnya.

Hingga saat ini, belum ada keterangan resmi dari Pemkab Buol mengenai peretasan situs web pemerintahan tersebut.
(Tribunnews.com/Wahyu Gilang P)