Berita Viral
Beredar Video Diduga KDRT, Ini Hal yang Membuat Korban KDRT Tetap Bertahan Meski Alami Kekerasan
Psikolog Keluarga jelaskan hal yang membuat korban KDRT tetap mau bertahan menghadapi kekerasan.
Penulis:
Widyadewi Metta Adya Irani
Editor:
Daryono
3. Sulit mecahkan masalah tanpa kekerasan
Menurut Adib, faktor KDRT berikutnya yaitu dikarenakan sebagian masyarakat Indonesia masih sulit memecahkan masalah tanpa kekerasan.
Contohnya, Adib menyebutkan, ketika terjadi kesalahan pengelolaan keuangan yang sebenarnya masih dapat dikomunikasikan, sebagian masyarakat justru terpancing emosinya hingga melakukan KDRT.
"Dalam arti, ya memang suami kan ini minta makan, tugas perempuan memang masak misalnya, tapi ya perlu dikomunikasikan sebaiknya, perlu didiskusikan," terang Adib.

Adib menambahkan, kadangkala seseorang memang cenderung memikirkan diri sendiri.
Sementara itu, terkadang suami merasa dirinya lebih tinggi dari perempuan kemudian melakukan tindakan semena-mena.
"Tapi kadangkala masyarakat kita terlalu memikirkan diri sendiri, kadangkala suami merasa lebih tinggi daripada perempuan," ujarnya.
"Artinya, ruang komunikasi di sana sudah tidak ada, sehingga munculah emosi," terang Adib.
Psikolog Keluarga Ingatkan Pentingnya Komunikasi untuk Hindari KDRT
Lebih lanjut, Adib pun mengingatkan pentingnya komunikasi dalam berumah tangga.
Dengan demikian, menurut Adib, kekerasan dalam rumah tangga dapat dicegah.
"Seharusnya, sebelum terjadi kekerasan, ya harus dibicarakan baik-baik," kata Adib.
Menurut Adib, kasus KDRT dapat menjadi lingkaran setan dalam keluarga.
Ia mengatakan, seorang anak yang sempat mengalami KDRT bisa melakukan hal yang sama pada keluarganya kelak.
Baca: Aktivis Perempuan Tanggapi Video Dugaan Aksi KDRT: Penegakan Hukum Belum Maksimal
Adib pun mencontohkan adanya KDRT yang disebabkan oleh faktor ekonomi.