Kamis, 21 Agustus 2025

Virus Corona

Cara Pedagang di Thailand Jajakan Makanan saat Pandemi: Ada Meja Bersekat hingga Tongkat Uang

Seperti yang dilakukan oleh warga Thailand menghidupkan kembali suasana ramai di Yaowarat Street, kawasan Chinatown pusat Kota Bangkok, Thailand.

Youtube Mark Wiens
PKL di Bangkok Thailand menerapkan social distancing 

TRIBUNNEW.COM - Perubahan dilakukan warga di dunia dalam menghadapai pandemi Covid-19.

Meskipun wabah penyebaran virus corona belum sepenuhnya berhenti, namun masyarakat telah memulai kembali aktivitas sehari-hari.

Seperti yang dilakukan oleh warga Thailand menghidupkan kembali suasana ramai di Yaowarat Street, kawasan Chinatown pusat Kota Bangkok, Thailand.

Kegiatan jual beli dengan mengedepankan social distancing dan protokol kesehatan terlihat dalam video Youtube petualangan kuliner seorang Mark Wiens di Negeri Seribu Pagoda itu.

Mark Wiens di channel YouTube-nya pada 31 Mei 2020 lalu mengunggah sebuah video perjalanan menikmati kuliner di Yaowarat Street, Chinatown, Bangkok, Thailand.

Ia tampak kagum dengan transformasi dan adaptasi yang dilakukan warga Thailand di tengah pandemi covid-19.

PKL di Bangkok Thailand melaksanakan social distancing di tengah pandemi Covid-19
PKL di Bangkok Thailand melaksanakan social distancing di tengah pandemi Covid-19

Adapun Mark Wiens memulai perjalanannya dengan berkeliling di pusat Yaowarat Street, di pusat Chinatown.

Pertama ia terkesan dengan para pedagang dan penjual aneka usaha terlihat buka dan ramai dikunjungi wisatawan.

Baca: Thailand Kembali Perpanjang Status Darurat Covid-19 Hingga 30 Juni 2020

Baca: Bersepeda di Tengah Pandemi Memakai Masker, Amankah? Berikut Penjelasan Praktisi Kesehatan

Lalu sampai di sebuah gang, Mark memperlihatkan lapak pedagang dengan penampakan gerobaknya.

Gerobak penjual makanan jalanan alias street food itu dikelilingi oleh plastik transparan.

Plastik dipasang sebagai perlindungan penularan virus corona.

"Kita lihat lapak ini dikelilingi plastik, ini untuk melindungi mereka (dari virus)," katanya.

Kembali melanjutkan perjalanan, Mark mengatakan bahwa semua orang yang dilihatkanya tak ada yang tak mengenakan masker.

Ia juga menyatakan bahwa warga disiplin menjaga diri dari penyebaran covid-19.

Meja Bersekat

Kemudian ia berhenti di warung makan Kuay Tiew Muay Zaa.

Saat ia tiba di meja makan, seorang pelayan langsung memasang sekat atau pembatas untuk meja berkapasitas dua orang itu.

Di lapak lain juga terlihat meja-meja makan dibatasi oleh sekat terbuat dari plastik dan beberapa lainnya seperti papan poster bergambar.

Sedikit bercanda, Mark mengungkap butuh sedikit usaha untuk mengambil bumbu atau penyedap di bagian lain dari meja yang tehalang pembatas itu.

Pasalnya dia harus berdiri dan untuk mengambil penyedap di sisi meja lain di hadapnya.

Namun dia mengaku maklum dan kagum atas tindakan pencegahan covid-19.

Sekat pembatas di lapak street food di Bangkok Thailand
Sekat pembatas di lapak street food di Bangkok Thailand

Baca: Arab Saudi Belum Buka Akses Masuk, Kemenag Batalkan Pemberangkatan Jemaah Haji Indonesia

Baca: Dokter Italia Sebut Virus Corona Mulai Melemah dan Tidak Mematikan, Ini Tanggapan WHO

Tongkat Keranjang

Selanjutnya dia berjalan ke tempat lain masih di kawasan Chinatown.

Ia berhenti di sebuah toko minuman tradisional.

Terkejut, Mark mendapati bentuk pelayanan dari toko minuman itu.

Terlihat meja toko dibuat menjorok ke dalam berjarak dengan pembeli di pedestrian.

Selain itu, cara bertransaki juga berbeda.

Pelayan toko mengedepankan social distancing.

Terlihat saat pelayan toko menyiapkan tempat menyalurkan barang-barang untuk diberikan kepada pembeli.

Tempat itu dibuat semacam  perosot untuk meluncurukn barang, bentuknya seperti mainan perosot anak-anak.

Tak hanya itu, penjual juga menyiapkan tongkat dengan ujung keranjang guna menerima uang dari pembeli agar tak ada sentuhan tangan langsung saat bertransaksi.

Transaksi di Yaowarat Street Bangkok Thailand
Transaksi di Yaowarat Street Bangkok Thailand

Setelahnya, Mark beranjak dan mencoba menikmati jajanan lainnya di kawasan Chinatown.

Dia sampai di warung makan menjajakan Suki.

Di sepanjang jalan tersebut jhuga terlihat banyak lapak pedagang kaki lima menjajajakan aneka macam street food.

Kembali Mark dibuat kagum dengan kesiapan para pedagang untuk mencegah corona.

Mulai dari juru masak mengenakan masker hingga meja-meja makan dibuat berjarak.

Jadi pembeli satu dengan yang lainnya akan dipisahkan dengan meja berjarak sekitar 1 meter.

Dalam satu meja juga dibatasi oleh penyekat.

Sehingga  penikmat kuliner akan terlindungi karena di hadapannya dibatasi penyekat plastik transparan.

Meja dengan pembatas sekat dipasang sebagai pencegahan Covid-19
Meja dengan pembatas sekat dipasang sebagai pencegahan Covid-19

Adapun Mark Wiens adalah pecinta kuliner dan tinggal bersama istrinya di Bangkok.

Ia memiliki channel YouTube terverifikasi dengan jumlah subscriber mencapai 6,15 juta.

Selain video yang dibahas di atas, Mark juga menyuguhkan petualangan berburu kuliner di Thailand.

Video yang diunggahnya pada 31 Mei lalu itu berjudul Street Food in 2020, Thai Food Social Distancing in Bangkok, Thailand.

Sejak diunggah pada 31 Mei 2020 lalu, hingga kini Selasa (2/6/2020) video berdurasi 27 menit itu disaksikan 1,2 juta kali.

Lalu disukai sebanyak 33.000 kali.

Juga mendapat komentar sebanyak 2.871 komentar.

Apakah Indonesia bisa seperti Thailand dalam menjajakan kuline dan memulai kembali hidup baru?

Simak dulu videonya di sini:

(Tribunnews.com/ Chrysnha)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan