Virus Corona
Protokol Kesehatan Dinilai Sulit Diterapkan Saat Sekolah Dibuka
Ramli menilai protokol kesehatan bakal sulit dilakukan saat sekolah dibuka atau pembelajaran secara langsung.
Penulis:
Fahdi Fahlevi
Editor:
Malvyandie Haryadi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Ikatan Guru Indonesia (IGI) Muhammad Ramli Rahim menilai protokol kesehatan bakal sulit dilakukan saat sekolah dibuka atau pembelajaran secara langsung.
"Proses yang terjadi di sekolah itu memang sangat sulit jalankan yang namanya protokol kesehatan dengan baik," ujar Ramli saat diskusi melalui webinar, Kamis (4/6/2020).
Menurutnya, ketika masuk sekolah para murid akan saling berinteraksi dan berpotensi menularkan virus corona.
Baca: Anies Baswedan Pastikan Kegiatan di Sekolah Tak akan Dimulai sebelum Kondisi Aman
Terlebih bagi siswa yang sudah lama tidak bertemu dengan temannya akan saling bersentuhan serta bercengkerama. Proses tersebut, menurut Ramli tidak akan sesuai dengan protokol kesehatan.
Baca: PSBB Jakarta Diperpanjang, Anies: Belajar di Sekolah Tak Akan Dimulai sampai Kondisi Aman
"Justru ini adalah potensi penularan Covid yang luar biasa. Kenapa? Ketika mereka diberi ruang untuk masuk sekolah, maka mereka akan berpelukan dengan teman temannya yang sudah lama tidak ketemu," ucap Ramli.
"Mereka akan bercanda dan sebagainya. bercanda kan tidak mungkin dari jarak jauh ya mungkin," tambah Ramli.
Selain itu, menurutnya guru akan kesulitan dalam menerapkan protokol kesehatan pada siswanya karena takut berurusan dengan masalah hukum.
"Guru akan menahan diri untuk melakukan sesuatu yang berpotensi membuat mereka bermasalah secara hukum. Kalau begitu, Siapa yang bisa bertindak tegas di sekolah untuk menjalankan protokol," kata Ramli.
Dirinya menyarankan agar pembelajaran dan tahun ajaran dimulai pada Januari saat penyebaran virus corona di Indonesia telah dapat terkendali.