Rabu, 27 Agustus 2025

Virus Corona

Kasus Positif Corona Bertambah 979, Tertinggi di Jawa Timur dan Sulawesi Selatan

Yuri mengungkapkan sejumlah provinsi masih memiliki tambahan kasus yang tinggi. Jawa Timur dan Sulawesi Selatan jadi yang tertinggi.

Tangkap layar channel YouTube BNPB
Juru Bicara (Jubir) Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona (Covid-19), Achmad Yurianto 

TRIBUNNEWS.COM - Penambahan jumlah kasus positif virus corona (Covid-19) di Indonesia masih terus terjadi.

Data yang dihimpun pemerintah hingga Kamis (11/6/2020), menyebut ada tambahan 979 kasus baru pasien positif corona di Indonesia dalam 24 jam terakhir.

"Sehingga total kasus positif berjumlah 35.295 orang," ungkap Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, dalam konferensi pers dilansir Metro TV, Kamis.

Yuri juga mengungkapkan sejumlah provinsi masih memiliki tambahan kasus yang tinggi.

"Kasus tambahan tertinggi terjadi di Provinsi Jawa Timur dengan 297 Kasus baru," ungkapnya.

Baca: UPDATE Corona 11 Juni: Tambah 41 Pasien Meninggal, Total Kematian Capai Angka 2.000

Sementara itu, Sulawesi Selatan jadi wilayah tertinggi kedua dengan tambahan 141 kasus.

DKI Jakarta di urutan ketiga dengan 128 kasus baru.

Adapun Kalimantan Selatan memiliki tambahan kasus sebanyak 69.

Sumatra Utara di urutan kelima dengan 45 kasus baru.

Sementara itu, Yuri juga mengungkapkan ada 18 provinsi yang melaporkan kasus tabahan di bawah 10.

"Bahkan ada 9 provinsi yang memiliki 0 tambahan kasus pada hari ini," ungkap Yuri.

Baca: 3 Bulan Corona di Indonesia, Jumlah Dokter Meninggal Bertambah Jadi 34, Ini Daftarnya

Sementara itu, jumlah pasien sembuh secara nasional bertambah 507 orang.

Sehingga total kasus sembuh 12.636 orang.

Adapun kasus kematian bertambah 41, sehingga total kasus kematian 2.000 orang.

Sementara itu sehari sebelumnya diketahui jumlah kasus positif Covid-19 baru pada Rabu (10/6/2020) bertambah 1.241 kasus.

Angka tersebut menjadi rekor penambahan kasus tertinggi sejak pertama kalinya pemerintah mengumumkan adanya kasus pertama Covid-19 di Indonesia pada 2 Maret 2020 silam.

Yuri menuturkan, penambahan kasus ini diketahui setelah pemeriksaan spesimen virus corona dilakukan secara agresif oleh pemerintah.

Baik melalui metode Reverse Transriptase Polymerase Chain Reaction (RT PCR) maupun Tes Cepat Molekuler (TCM).

"Penambahan kasus positif ini disebabkan karena tracing yang agresif dilakukan, sehingga bisa kita lihat, bahwa sebagian besar penambahan kasus ini adalah spesimen yang dikirim oleh Puskesmas atau Dinas Kesehatan," kata Yuri seperti dilansir BNPB.go.id.

Baca: UPDATE Corona 11 Juni: Tambah 41 Pasien Meninggal, Total Kematian Capai Angka 2.000

Upaya pelacakan lebih agresif terus dilakukan pemerintah untuk mengetahui sebaran Covid-19 di masyarakat.

Dilansir Kompas.com, Presiden Joko Widodo bahkan menargetkan pemeriksaan spesimen dapat menembus angka 20.000 tes per hari.

Target tersebut naik seiring telah dicapainya target pemeriksaan sebelumnya sebanyak 10.000 tes per hari.

"Untuk pengujian spesimen saya kira saya menyampaikan terima kasih bahwa target pengujian spesimen yang dulu saya targetkan 10.000, ini sudah terlampaui," kata Jokowi saat memimpin rapat kabinet terbatas lewat video conference, Kamis (4/6/2020).

"Saya harapkan target berikutnya, ke depan adalah 20.000 per hari. Ini harus mulai kita rancang menuju ke sana," imbuh Jokowi.

Berdasarkan kinerja data yang dilaporkan Gugus Tugas Nasional, peningkatan pemeriksaan spesimen virus corona berjalan lurus dengan penambahan kasus positif Covid-19.

(Tribunnews.com/Wahyu Gilang P) (Kompas.com/Dani Prabowo)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan