Virus Corona
Warga Banten Tolak dengan Sejumlah Alasan, Ini Penjelasan Gugas dan Kapuskesad soal Rapid Test
Seandainya hasilnya negatif, nanti tujuh sampai 10 hari lagi diulang. Karena tujuannya menapis, jadi tidak semua orang dites
Penulis:
Reza Deni
Editor:
Johnson Simanjuntak
Mereka mengungsi karena mereka khawatir dengan rencana tes cepat atau rapid test Covid-19, yang dapat menjadikan mereka pasien Covid-19 di rumah sakit.
“Memang ada informasi bahwa di sini akan ada rapid test pada Senin pagi. Tapi, ternyata jam 2 sampai jam 3 subuh itu warga pada kabur. Ada yang ke rumah saudaranya di Ciceri, pokoknya pergi dari rumahnya,” ungkap warga setempat yang enggan disebutkan namanya, dikutip dari TribunBanten.com
Ada lebih dari 100 (warga) yang mengungsi, sekitar 70 persen warga di Kampung Masigit sudah mengungsi,” sambung warga itu.
“Sekarang ini tersisa para pemuda dan bapak-bapak saja untuk berjaga. Kalau yang anak-anak, perempuan dan yang sakit sudah diungsikan,” katanya.
Menurut warga tersebut, hal ini bukan semata-mata kesalahan warga, tetapi tidak adanya sosialisasi yang baik dari pihak kelurahan maupun pemerintah setempat.
“Seharusnya ada yang menjelaskan kepada masyarakat bahwa rapid test ini tidak akan menyengsarakan mereka. Ini demi kebaikan bersama,” ucapnya.
“Saya sudah mencoba menenangkan, tapi kan masyarakat tidak peduli, saya bukan siapa-siapa,” tuturnya.