Virus Corona
Cerita Doni Monardo Ditelepon Khofifah di Malam Takbiran Bicara Soal Anggaran Penanganan Covid-19
Doni Monardo mengungkap dirinya pernah mendapat telepon pada saat malam takbiran Idul Fitri dari Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Penulis:
Chaerul Umam
Editor:
Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penggulangan Bencana (BNPB) sekaligus Ketua Gugus Tugas Percepatan Penangangan Covid-19 Doni Monardo mengungkap dirinya pernah mendapat telepon pada saat malam takbiran Idul Fitri dari Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Dalam sambungan teleponnya, menurut Doni, Khofifah menyebut anggaran operasional rumah sakit darurat Corona sudah habis.
Hal itu diungkapkan Doni dalam rapat kerja dengan Komisi VIII DPR, Selasa (23/6/2020).
Awalnya, kepada Komisi VIII DPR, Doni Monardo menjelaskan penggunaan dana siap pakai penanganan Covid-19.
Baca: 10 Pasien di Provinsi Babel Sembuh dari Covid-19, Sisa 29 Orang Masih Dirawat
"Ada beberapa provinsi yang mengalami peningkatan (kasus Corona) seperti Jawa Timur, ini tidak mungkin tidak kita bantu. Jadi kalau sudah resmi pemerintah daerah mengajukan usulan, dan kita tidak bisa memberikan bantuan, ini pasti akan kewalahan," ungkap Doni Monardo.
"Ini contoh kasus, Pak. Gubernur Jawa Timur menghubungi saya itu pada tanggal (23 Mei) bertepatan dengan malam takbiran, jam 23.30 WIB. Ibu Khofifah, dia mengatakan anggaran pemerintah provinsi untuk operasional rumah sakit darurat sudah tidak ada lagi. Bagaimana kita tidak mendukung, Pak?" imbuhnya.
Doni menjelaskan BNPB mendapat tambahan dana siap pakai untuk penanganan Covid-19 sebesar Rp 3,2 triliun.
Baca: Sandiaga Sebut Keluarga dan UMKM Harus Jadi Prioritas Utama Untuk Benahi Ekonomi Akibat Covid-19
Dana sebesar Rp 10 miliar diberikan kepada Gugus Tugas Provinsi Jawa Timur untuk operasional rumah sakit lapangan.
Doni menceritakan pada malam itu juga dirinya langsung meminta Sestama dan Deputi Tanggap Darurat BNPB segera menghubungi BPBD Jawa Timur.
"Lebaran pertama, dana Rp 10 M cair, Pak. Rasanya agak sulit dipercaya ya, ketika bank bisa mentransfer dana Rp 10 M pada hari Lebaran, hari pertama, Pak. Di sinilah bagaimana BNPB harus bekerja keras untuk bisa memenuhi kebutuhan daerah," kata Doni.
Baca: Menaker Kampanyekan Gerakan Pekerja Sehat Cegah Penyebaran Pandemi Covid-19
Doni menambahkan, pemerintah tidak ingin ada daerah yang kesulitan menangani pandemi Corona.
Ia mengakui ada sejumlah daerah yang kewalahan menghadapi wabah ini.
"Jadi kita tidak menginginkan ada kesulitan daerah lantas kita mengatakan 'ini kan harusnya bisa dipenuhi daerah'. Kami tahu persis bagaimana kondisi daerah-daerah tertentu yang memang kewalahan menghadapi kasus yang mengalami peningkatan," kata Doni Monardo.
Ingatkan Masyarakat Untuk Taat Protokol Kesehatan Adalah Ibadah