Minggu, 7 September 2025

Virus Corona

7 Provinsi Hari Ini Dilaporkan Tidak Ada Penambahan Kasus Baru Covid-19

Pemerintah melaporkan penambahan kasus baru positif Covid-19 di Indonesia sebanyak 1.240 pasien, Jumat (26/6/2020).

Penulis: Reza Deni
Editor: Adi Suhendi
BNPB
Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 Achmad Yurianto. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah melaporkan penambahan kasus baru positif Covid-19 di Indonesia sebanyak 1.240 pasien, Jumat (26/6/2020).

Dengan penambahan tersebut, kini total pasien positif Covid-19 di Indonesia berjumlah 51.427 orang.

Lima provinsi dilaporkan menjadi penyumbang penambahan kasus baru terbanyak.

Di antaranya Jawa Timur, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, dan Bali.

Baca: Penanganan Covid-19 di Pulau Jawa Jadi Perhatian Serius Mendagri

Kemudian, ada 19 provinsi dengan penambahan kasus di bawah 10 kasus.

"Ada juga 7 provinsi yang melaporkan hari ini tidak ada penambahan kasus baru," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto dalam siaran BNPB.

Baca: Bocah 5 Tahun Selamatkan Kakaknya Melalui Operasi Transplantasi Sel Punca Covid-19 Pertama di Dunia

Adapun kesembuhan hari ini sebanyak 884 orang, sehingga total akumulasi kesembuhan menyentuh angka 21.333 orang.

Adapun 7 provinsi yang melaporkan tak ada penambahan kasus baru positif Covid-19 di antaranya Bangka Belitung, Jambi, Lampung, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, Gorontalo, Papua Barat.

Protokol Jaga Jarak Dapat Turunkan Risiko Penularan Covid-19 Hingga 85 Persen

Tim Komunikasi Publik, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Dokter Reisa Broto Asmoro mengatakan berdasarkan hasil penelitian yang diterbitkan jurnal ilmiah Lancet protokol jaga jarak atau physical distancing dapat menurunkan risiko penularan Covid-19 hingga 85 persen.

Dalam jurnal tersebut menurut dokter Reisa disebutkan bahwa jarak yang aman adalah 1 meter dari satu orang dengan orang lain.

"Ini merupakan langkah pencegahan terbaik bisa menurunkan risiko sampai dengan 85 persen," kata Dokter Reisa di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Rabu (10/6/2020).

Baca: Viral Penjual Gorengan Cantik, Bantu Orangtua hingga Isi Waktu Luang setelah Di-PHK Akibat Corona

Menurutnya, protokol jaga jarak sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 paling efektif menurunkan transmission rate atau angka penularan.

Terutama, ketika berada di ruang publik, seperti transportasi umum.

Sebagaimana diketahui virus SARS-CoV-2 menular atau ditularkan melalui droplet atau percikan air liur.

Maka dalam hal ini, dokter Reisa juga menyarankan agar masyarakat tetap menggunakan masker saat harus keluar rumah, terutama apabila menggunakan layanan transportasi publik.

Baca: Kisah Inspiratif Chris John: Berawal dari Wushu hingga Happy Ending sebagai Petinju Profesional

"Virus corona jenis baru penyebab Covid-19 menular melalui droplet atau percikkan air liur, maka wajib semua orang menggunakan masker, terutama ketika menggunakan transportasi," jelasnya.

Selanjutnya apabila terpaksa menggunakan transportasi umum, dokter Reisa mengimbau masyarakat agar menghindari memegang gagang pintu, tombol lift, pegangan tangga, atau barang-barang yang disentuh orang banyak.

Kalau terpaksa, maka harus langsung cuci tangan.

"Apabila tidak memungkinkan, menggunakan air dan sabun, maka dapat menggunakan hand rub dengan kadar alkohol minimal 70 persen," katanya.

Baca: Kronologi Perempuan di Solo Gagal Menikah, Mempelai Pria Kabur di Hari Pernikahan

Kemudian, dia juga mengingatkan agar masyarakat tidak meletakkan barang-barang bawaan atau tas di kursi atau lantai transportasi umum.

Selain itu, mengkonsumsi makanan atau minuman di transportasi umum juga sebaiknya tidak dilakukan, sebab dapat terkontaminasi.

"Hindari menggunakan telepon genggam di tempat umum, terutama apabila berdesakan dengan orang lain, sehingga tidak bisa menjaga jarak aman," jelasnya.

"Hindari makan dan minum, ketika berada di dalam transportasi umum. Hal ini bertujuan untuk menghindari kontaminasi, apalagi kalau menggunakan tangan yang tidak bersih," tambah dokter Reisa.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan