Senin, 8 September 2025

Virus Corona

Penanganan Covid-19 di Pulau Jawa Jadi Perhatian Serius Mendagri

Penanganan virus corona atau Covid-19 di Pulau Jawa menjadi perhatian serius pemerintah

Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Adi Suhendi
Istimewa
Mendagri Tito Karnavian 

Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penanganan virus corona atau Covid-19 di Pulau Jawa menjadi perhatian serius pemerintah, mengingat jumlah penduduk di Pulau Jawa merupakan yang terpadat di dunia.

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengatakan ada sekiranya 140 juta orang bermukim di Pulau Jawa

Pandemi Covid-19 atau penyakit infeksi lainnya dapat dengan mudah menular jika satu daerah dengan daerah lainnya tidak terjalin komunikasi untuk mencegah penyebaran.

"Pandemik atau penyakit infeksi apalagi yang penularannya melalui sistem pernafasan itu akan sangat mudah sekali dan yang terjadi kalau satu daerah menyelesaikan yang lain belum maka akan terjadi pingpong antara satu daerah dengan daerah yang lain," ujar Mendagri dalam keterangannya, Jumat (26/6/2020).

Baca: Bocah 5 Tahun Selamatkan Kakaknya Melalui Operasi Transplantasi Sel Punca Covid-19 Pertama di Dunia

Menurutnya koordinasi antar wilayah yang kuat dalam penanggulangan dan pencegahan Covid-19 sangat penting.

Koordinasi, menjadi salah satu kunci untuk menekan dan menanggulangi penyebaran virus.

Mendagri mencontohkan Ibukota DKIJakarta. Jakarta tidak akan mampu menangani sendirian, karena terdapat kota satelit disekelilingnya seperti Depok, Bekasi, Tangerang, Tangerang Selatan, Kabupaten Bogor, dan Kota Bogor.

"Jabodetabek tidak ada batas alam antara Jakarta dengan kota satelit di sekitarnya. Interaksi dan mobilisasi sosial sangat tinggi sekali," ujarnya.

Baca: Melalui Kemensos, Pemain Bola Profesional Salurkan Bantuan untuk Masyarakat Terdampak Covid-19

Kemendagri mengkoordinasikan antara wilayah-wilayah di Jabodetabek serta Menyamakan persepsi dan langkah.

Saat diterapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dilakukan seirama, sehingga PSBB-nya berjalan dengan optimal.

Sama seperti di Surabaya Raya, tidak ada batas alam antara Surabaya dengan Sidoarjo dan Gresik maupun Sidoarjo dengan tetangganya dan sebaliknya.

Mobilitas akan terjadi setiap hari dan masyarakat bekerja bolak balik, sehingga untuk akan menjadi sulit.

"Jadi misalnya Bu Risma sudah bekerja setengah mati untuk mencegah penularan di Surabaya tanpa koordinasi yang bagus dengan kota-kota sekitarnya, dengan kabupaten sekitarnya akan menjadi sulit. Oleh karena itu memang memerlukan untuk Surabaya Raya ini khusus sama seperti di Jakarta," kata Mendagri.

Baca: Pasien Covid-19 Tulis Pesan di Facebook Beberapa Hari Sebelum Meninggal: Jangan Bodoh Seperti Saya

Maka Tito berujar, koordinasi yang kuat antar wilayah menjadi kunci. Sangat penting dilakukan.

Halaman
12
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan