Virus Corona
Bertambah 1.240, Kini Total Positif Covid-19 di Indonesia Berjumlah 51.427 Kasus
Juru Bicara Pemerintah Untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan hari ini bertambah 1.240 kasus baru.
Penulis:
Reza Deni
Editor:
Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 melaporkan penambahan pasien positif corona di Indonesia, Jumat (26/6/2020)
Juru Bicara Pemerintah Untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan hari ini bertambah 1.240 kasus baru.
"Covid-19 terkonfirmasi sebanyak 1.240 orang sehingga menjadi total kasus positif sebanyak 51.427 orang," ujar Achmad Yurianto dalam siaran BNPB, Jumat (26/6/2020).
Baca: Tak Peduli Covid-19, Ribuan Penggemar Liverpool Tumpah Ruah Rayakan Kesuksesan Juara Liga Inggris
Angka penambahan tersebut diketahui meningkat ketimbang kasus penambahan positif Covid-19 pada Kamis kemarin yang mencatat 1.178 orang.
Achmad Yurianto mengatakan sebanyak 21.333 pasien dinyatakan sembuh setelah terjadi penambahan pasien sembuh sebanyak 884 orang.
Baca: Ibu Hamil di Surabaya Kena Corona Setelah Mandikan Jenazah Mertua yang Positif Covid-19
"Sementara jumlah yang meninggal dunia menjadi 2.683 orang setelah penambahan 63 orang," katanya.
Seperti diketahui, pada Kamis (25/6/2020) kemarin, kasus positif Covid-19 total ada sebanyak 50.187 kasus
Sementara, jumlah pasien sudah sembuh menjadi 20.449 orang.
Adapun total pasien meninggal dunia sejumlah 2.620 orang.
Protokol Jaga Jarak Dapat Turunkan Risiko Penularan Covid-19 Hingga 85 Persen
Tim Komunikasi Publik, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Dokter Reisa Broto Asmoro mengatakan berdasarkan hasil penelitian yang diterbitkan jurnal ilmiah Lancet protokol jaga jarak atau physical distancing dapat menurunkan risiko penularan Covid-19 hingga 85 persen.
Dalam jurnal tersebut menurut dokter Reisa disebutkan bahwa jarak yang aman adalah 1 meter dari satu orang dengan orang lain.
"Ini merupakan langkah pencegahan terbaik bisa menurunkan risiko sampai dengan 85 persen," kata Dokter Reisa di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Rabu (10/6/2020).
Baca: Viral Penjual Gorengan Cantik, Bantu Orangtua hingga Isi Waktu Luang setelah Di-PHK Akibat Corona
Menurutnya, protokol jaga jarak sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 paling efektif menurunkan transmission rate atau angka penularan.
Terutama, ketika berada di ruang publik, seperti transportasi umum.