Virus Corona
Kementan Diminta Koordinasi dengan Kemenkes dan BPOM soal Kalung Antivirus Corona
Dia juga menegaskan tugas dari mencari anti virus corona sebenarnya adalah tugas Kemenkes, BPOM, ahli farmasi, dan Kementerian Riset dan Teknologi
Penulis:
Vincentius Jyestha Candraditya
Editor:
Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Yohanis Fransiscus Lema meminta Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) perihal kalung antivirus corona.
Diketahui, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengklaim kalung kayu putih produk Balitbangtan mampu membasmi virus corona atau Covid-19.
Baca: Klaim Kementan soal Kalung Antivirus Corona, Fahri Hamzah: Biarkan, Jangan Mencemooh
"Balitbangtan Kementan seharusnya berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan," ujar Ansy Lema, begitu dia disapa, ketika dihubungi Tribunnews.com, Senin (6/7/2020).
Pasalnya kehadiran dan keterlibatan pihak-pihak lain dinilai relevan dalam uji klinik terhadap kalung yang diklaim dapat membasmi virus corona tersebut.
"Tidak hanya untuk kepentingan kebenaran tentang khasiat obat itu, melainkan juga untuk memperkuat klaim atas khasiat obat atau herbal produk baru itu," kata dia.
Ansy juga menyinggung bahwa tupoksi Kementan sebenarnya bukan terkait materi 'medis'.
Oleh karena itu, dia menilai harus ada pelibatan Kemenkes ataupun BPOM.
Dia juga menegaskan tugas dari mencari anti virus corona sebenarnya adalah tugas Kemenkes, BPOM, ahli farmasi, dan Kementerian Riset dan Teknologi.
Berdasarkan hal itu, politikus PDI Perjuangan tersebut mengimbau Kementan menghentikan riset pengadaan kalung antivirus corona.
Dia menyarankan riset Balitbangtan sebaiknya difokuskan pada pelbagai kendala produksi pangan terhambat dan upaya mengatasinya.
Baca: Dokter Timnas Kaji Wacana Suporter Wajib Bawa Surat Bebas Covid-19
"Kementan harus fokus pada produksi pangan untuk penguatan ketahanan pangan selama Pandemi Covid-19. Pangan yang dimaksud bukan hanya soal ketersediaan beras, tetapi diversifikasi pangan lokal. Apalagi saat ini nilai tukar petani sangat terpukul," jelasnya.
"Kementan harus melakukan efisiensi anggaran, dengan fokus menaikkan kembali nilai tukar petani yang anjlok. Anggaran pengadaan kalung massal sebaiknya dialihkan untuk intensifikasi berupa penyediaan alat-alat pertanian dan ekstensifikasi berupa perluasan lahan untuk mencetak sawah dan pangan lokal," tandasnya.