Senin, 25 Agustus 2025

Virus Corona

Biaya Rapid Test dan PCR Mahal, Deddy Sitorus: Pemerintah dan BUMN Harus Bersinergi

Jika Indonesia bisa memproduksi alat-alat itu, upaya pemutusan rantai penyebaran virus bisa dimaksimalkan dan roda ekonomi bisa dipacu lebih cepat

Riski Cahyadi/Tribun Medan
Petugas menunjukkan sampel saat tes diagnostik cepat COVID-19 (Rapid Test) secara 'drive thru' di halaman Rumah Sakit USU, Medan, Sumatera Utara, Selasa (9/6/2020). Tes diagnostik cepat secara gratis yang digelar pihak Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara (USU) tersebut sebagai upaya untuk mencegah penyebaran 

“Jangan terus tergantung pada impor dan jangan pula ada yang aneh, misalnya Kementerian Pertanian memproduksi alat penangkal virus. Bagi saya, itu tidak masuk akal dan lelucon yang tidak lucu, jelas pria kelahiran Pematang Siantar, Sumatera Utara tersebut.

Saya berharap Kementerian BUMN, Kementerian Kesehatan, Kementerian Perindustrian, BKPM, dan Kementerian/Lembaga lainnya segera duduk bersama merumuskan langkah-langkah konkret dan target yang jelas.

Sebelum itu bisa dilakukan, Deddy berharap agar Pemerintah Provinsi dan Pemda di seluruh Indonesia mengalokasi dana subsidi bagi rakyat kurang mampu dan pelaku ekonomi kecil/UMKM yang membutuhkan mobilitas yang bersifat esensial. Deddy berharap agar Kementerian Keuangan, Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Sosial memberikan perhatian juga terhadap isu ini, terutama memastikan bahwa daerah-daerah memberikan perhatian serius terhadap isu ini.

“Rasio Rapid Test dan Test PCR yang tinggi juga akan sangat membantu Gugus Tugas Covid-19 dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya,” tutup Deddy.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan