Virus Corona
Biaya Rapid Test dan PCR Mahal, Deddy Sitorus: Pemerintah dan BUMN Harus Bersinergi
Jika Indonesia bisa memproduksi alat-alat itu, upaya pemutusan rantai penyebaran virus bisa dimaksimalkan dan roda ekonomi bisa dipacu lebih cepat
Penulis:
Imanuel Nicolas Manafe
Editor:
Hasiolan Eko P Gultom
“Jangan terus tergantung pada impor dan jangan pula ada yang aneh, misalnya Kementerian Pertanian memproduksi alat penangkal virus. Bagi saya, itu tidak masuk akal dan lelucon yang tidak lucu, jelas pria kelahiran Pematang Siantar, Sumatera Utara tersebut.
Saya berharap Kementerian BUMN, Kementerian Kesehatan, Kementerian Perindustrian, BKPM, dan Kementerian/Lembaga lainnya segera duduk bersama merumuskan langkah-langkah konkret dan target yang jelas.
Sebelum itu bisa dilakukan, Deddy berharap agar Pemerintah Provinsi dan Pemda di seluruh Indonesia mengalokasi dana subsidi bagi rakyat kurang mampu dan pelaku ekonomi kecil/UMKM yang membutuhkan mobilitas yang bersifat esensial. Deddy berharap agar Kementerian Keuangan, Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Sosial memberikan perhatian juga terhadap isu ini, terutama memastikan bahwa daerah-daerah memberikan perhatian serius terhadap isu ini.
“Rasio Rapid Test dan Test PCR yang tinggi juga akan sangat membantu Gugus Tugas Covid-19 dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya,” tutup Deddy.