Rabu, 10 September 2025

Virus Corona

BKKBN Sebut Perempuan Paling Rentan di Masa Pandemi Covid-19

Mengingat, kata Hasto, perempuan sangat berhubungan erat dengan proses-proses reproduksi

canalc.com.ar
ILUSTRASI - Seorang kakak menghamili adik kandungnya, berawal dari curhat. Sang kakak sempat mengancam adiknya tidak akan membiayai sekolah. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mengatakan perempuan menjadi kelompok paling rentan selama pandemi virus corona atau Covid-19.

Mengingat perempuan sangat berhubungan erat dengan proses-proses reproduksi.

Baca: Kepala BKKBN Ingin Wujudkan Impian Bung Karno Wujudkan Generasi Unggul

Selama pandemi, diperkirakan angka kehamilan baru atau tak direncanakan akan meningkat mencapai 420 ribu.

Selama dilangsungkannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk mencegah penyebaran Covid-19, para pekerja bekerja dari rumah. Sehingga proses reproduksi tidak bisa terhindarkan.

"Susah menolak pasangan suami isteri berusia 20-35 tahun, tidak pakai alat kontrasepsi itu tidak hamil. Dan yang hamil itu perempuan. Jadi kelompok yang paling rentan terkait dampak Covid-19 perempuan itu sendiri. Karena sangat linked dengan proses proses reproduksi ini," ujar Hasto dalam Polemik Trijaya: Dampak Covid-19 bagi Perempuan dan Kependudukan Kita, Jakarta, Rabu (15/7/2020).

Proses reproduksi ini juga sangat mempengaruhi kondisi tubuh.

"Semuanya itu bebannya ada pada perempuan. Hamil itu peristiwa biologis biasa, anugerah Tuhan. Tapi kalau ada Covid-19, itu juga repot. Perempuan lagi ya memang memiliki bebannya," jelasnya.

Belum lagi perempuan harus berjuang agar kehamilan itu tidak mengalami keguguran dan janin tidak mengalami kekurangan nutrisi.

Hal ini penting untuk menghindari stunting atau kondisi gagal pertumbuhan pada anak (pertumbuhan tubuh dan otak) akibat kekurangan gizi.

"Ancaman terburuknya karena kehamilan tidak direncanakan terjadi kurangnya perhatian ibu atas kehamilannya. Stunting agak was-was itu," jelasnya.

Tidak hanya itu, kehamilan yang tidak atau belum dikehendaki oleh pasangan subur tersebut juga berdampak juga pada kekerasan dalam rumah tangga, perceraian.

Bahkan bisa mengarah kematian ibu dan bayi.

Baca: Amankah Pasang Alat Kontrasepsi Spiraldi Masa Pandemi? Ini Penjelasan Kepala BKKBN

Untuk itu Hasto menyarankan ibu hamil untuk membentengi diri dari risiko penularan Covid-19 dengan menjaga daya tahan tubuh.

Perempuan yang sedang hamil juga diminta ekstra berhati-hati pada bulan-bulan pertama kehamilan karena pada masa itu proses pembentukan organ sedang berlangsung.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan