Senin, 25 Agustus 2025

Virus Corona

Update Corona Harian di Indonesia 18 Juli: Tambah 59 Orang, Total Kematian 4.016

Penambahan jumlah kasus positif Covid-19 per Sabtu (18/7/2020). Hal ini disampaikan Juru Bicara Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto.

Penulis: Inza Maliana
Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S
Update Covid-19 

TRIBUNNEWS.COM - Jumlah pasien positif virus corona di Indonesia kembali bertambah, Sabtu (18/7/2020).

Hal itu disampaikan oleh Juru Bicara Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto dalam konferensi persnya, melalui siaran langsung YouTube BNPB.

Yuri, sapaannya mengatakan, terdapat 1.752 kasus baru dari sehari sebelumnya 1.462 kasus.

Totalnya, kasus corona di Indonesia mencapai 84.882 pasien yang terkonfirmasi positif.

"Penambahan konfirmasi kasus positif 1.752 orang, total kasus menjadi 84.882," ujar Yuri, di Gedung Graha BNPB, Jakarta, Sabtu (18/7/2020) pukul 15.30 WIB.

Achmad Yurianto - Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19
Achmad Yurianto - Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 (Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S)

Baca: WHO Sebut Virus Corona Bisa Menyebar Lewat Udara atau Airborne, Berikut Cara untuk Lindungi Diri

Kendati demikian, ada tambahan 1.434 pasien yang berhasil sembuh.

Kini, jumlah pasien sembuh totalnya menjadi 43.268, dari pasien sebelumnya sebanyak 41.834 pasien.

Sementara, jumlah kasus kematian masih terus meningkat.

Terbaru, korban meninggal dunia akibat virus corona bertambah 59 kasus.

Sehingga total kasus kematian menjadi 4.016 kasus dari sebelumnya 3.957 kasus. 

Petugas Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bandung dan Polrestabes Bandung melakukan penyemprotan disinfektan dengan mobil pemadam kebakaran dan kendaraan water cannon di sepanjang Jalan Asia Afrika dan Jalan Ahmad Yani, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (7/7/2020). Kegiatan tersebut dalam upaya mencegah penyebaran virus corona (Covid-19). Tribun Jabar/Gani Kurniawan
Petugas Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bandung dan Polrestabes Bandung melakukan penyemprotan disinfektan dengan mobil pemadam kebakaran dan kendaraan water cannon di sepanjang Jalan Asia Afrika dan Jalan Ahmad Yani, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (7/7/2020). Kegiatan tersebut dalam upaya mencegah penyebaran virus corona (Covid-19).  (Tribun Jabar/Gani Kurniawan)

Baca: Oxfam: Kelaparan Akibat Pandemi Membunuh Lebih Banyak Orang Dibanding Virusnya Sendiri

Penambahan kasus positif tersebut tersebar di seluruh provinsi di Indonesia.

Provinsi Jawa Timur kini menjadi provinsi dengan jumlah kasus terbanyak.

Disusul dengan DKI Jakarta, Sulawesi Selatan, Jawa Tengah,  Jawa Barat dan Kalimantan Selatan.

Adapun, Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Covid-19, dr Reisa Broto Asmoro menyampaikan dukungan dari masyarakat agar tetap aman dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.

Terutama bagi masyarakat yang sudah mulai menerapkan new normal.

Ia pun menganjurkan agar masyarakat lebih disiplin lagi dalam kehidupan baru yang normal di tengah pandemi.

"Kita mengatasi Covid-19 ini secara bergotong-royong."

"Kebersamaan kita diuji dengan menjalankan protokol kesehatan dengan ketat," ujarnya.

Tim penyemprot disinfektan oleh warga RSS TNI AL Wonosari, Ujung, Kota Surabaya, Jawa Timur, pada Bakti Sosial Penanggulangan Bencana Non Alam Penyebaran Wabah Covid-19, Rabu (8/7/2020). Bakti sosial itu untuk memutus mata rantai penularan virus corona atau Covid-19 di Indonesia yang masih berkembang, khususnya di wilayah Kota Surabaya. Dalam kegiatan tersebut didistribusikan 1.000 paket sembako, rapid test untuk 100 KK, pembagian 898 alat cuci tangan, dan 6 unit alat penyemprot disinfektan. Pemerintah Provinsi Jawa Timur juga turut membantu dengan menyerahkan sejumlah bantuan seperti pendeteksi sebanyak 5 buah, 15.000 masker, 500 pampers, 26 liter cairan disinfektan, 100 baju hazmat. Surya/Ahmad Zaimul Haq
Tim penyemprot disinfektan oleh warga RSS TNI AL Wonosari, Ujung, Kota Surabaya, Jawa Timur, pada Bakti Sosial Penanggulangan Bencana Non Alam Penyebaran Wabah Covid-19, Rabu (8/7/2020). (Surya/Ahmad Zaimul Haq)

Baca: Temuan Virus Corona Menular Melalui Udara, WHO: Kebijakan Jaga Jarak & Pakai Masker Bisa Berubah

Pencegahan virus corona menurut WHO

Menurut WHO, Langkah-langkah perlindungan dari virus corona adalah tetap mengetahui informasi terbaru tentang wabah COVID-19.

Hal tersebut tersedia di situs web WHO atau melalui otoritas kesehatan publik nasional dan lokal.

Cara mencegah kemungkinan terinfeksi COVID-19 adalah dengan melakukan beberapa tindakan pencegahan sederhana seperti berikut ini:

1. Cuci tangan teratur

Secara teratur dan menyeluruh bersihkan tangan Anda dengan gosok berbasis alkohol atau cuci dengan sabun dan air.

Alasannya, mencuci tangan dengan sabun dan air atau menggunakan gosok tangan berbasis alkohol dapat membunuh virus yang mungkin ada di tangan.

2. Sosial distancing

Pertahankan jarak setidaknya 1 meter dari siapa saja yang batuk atau bersin.

Ketika seseorang batuk atau bersin, mereka menyemprotkan tetesan cairan kecil dari hidung atau mulut mereka yang mungkin mengandung virus.

Jika terlalu dekat, maka tetesan air bisa terhirup, termasuk virus COVID-19 jika orang tersebut menderita batuk.

3. Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut

Tangan menyentuh banyak permukaan dan dapat terpapar virus.

Setelah terkontaminasi, tangan dapat memindahkan virus ke mata, hidung, atau mulut.

Dari sana, virus bisa masuk ke tubuh dan bisa membuat sakit.

Pastikan orang-orang di sekitarmu, mengikuti 'kebersihan pernapasan' yang baik.

Ini berarti menutupi mulut dan hidung dengan siku atau jaringan yang tertekuk saat batuk atau bersin.

4. Segera buang tisu bekas

Karena tetesan yang tertampung pada tisu bisa menyebarkan virus.

Dengan mengikuti kebersihan pernapasan yang baik, maka bisa melindungi orang-orang di sekitarmu dari virus seperti flu dan COVID-19.

5. Tetap di rumah jika merasa tidak sehat

Jika mengalami demam, batuk dan kesulitan bernapas, cari bantuan medis dan hubungi terlebih dahulu dan ikuti arahan otoritas kesehatan setempat.

Otoritas nasional dan lokal akan memiliki informasi terbaru tentang situasi di daerah setempat.

Menelepon terlebih dahulu akan memungkinkan penyedia layanan kesehatan bisa dengan cepat mengarahkan ke fasilitas kesehatan yang tepat.

Ini juga akan melindungimu dan membantu mencegah penyebaran virus dan infeksi lainnya.

Ikuti perkembangan COVID-19 terbaru (kota atau area lokal di mana COVID-19 menyebar luas).

Jika memungkinkan, hindari bepergian ke tempat-tempat tersebut terutama untuk orang yang lebih tua atau menderita diabetes, penyakit jantung, atau paru-paru.

Karena memiliki peluang lebih tinggi untuk terkena COVID-19 di salah satu area ini.

(Tribunnews.com/Maliana)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan