Minggu, 24 Agustus 2025

Virus Corona

Kim Jong Un Lockdown Satu Kota setelah Curigai Masuknya Pasien Corona ke Korea Utara

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un telah 'mengunci' satu kota karena khawatir negara ini memiliki kasus virus corona pertama.

Penulis: Inza Maliana
KCNA via NK News
Kim Jong Un berada di pabrik pupuk wilayah Sunchon utara Pyongyang, Korea Utara, Jumat (1/5/2020). Berikut foto-foto kemunculan Perdana Kim Jong Un setelah diisukan meninggal dunia. Terlihat sang adik, Kim Yo Jong, ada di dekatnya. 

Awal tahun ini, negara itu menutup hampir semua lalu lintas lintas batas.

Ia juga melarang turis asing dan memobilisasi petugas kesehatan untuk mengkarantina siapa pun yang memiliki gejala.

Kim sebelumnya mendesak para pejabat untuk tetap waspada terhadap ancaman virus corona.

Ia memperingatkan risiko berpuas diri dari krisis yang tak terbayangkan dan tidak dapat diperbaiki ini.

Para ahli asing mengatakan wabah virus corona di Korea Utara dapat menyebabkan konsekuensi yang mengerikan.

Sebab, infrastruktur perawatan kesehatan masyarakat yang buruk dan kurangnya pasokan medis.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un (kiri) menandatangani buku tamu di sebelah saudara perempuannya Kim Yo Jong (kanan) selama KTT Antar-Korea dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in di gedung Peace House di sisi selatan desa Panmunjom pada tanggal 27 April 2018
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un (kiri) menandatangani buku tamu di sebelah saudara perempuannya Kim Yo Jong (kanan) selama KTT Antar-Korea dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in di gedung Peace House di sisi selatan desa Panmunjom pada tanggal 27 April 2018 (Korea Summit Press Pool / AFP)

Baca: Korea Utara Berlakukan Hukuman Kerja Paksa bagi Warga yang Tak Pakai Masker

Kaesong diperkirakan memiliki populasi 200.000 dan terletak tepat di utara perbatasan darat dengan Korea Selatan.

Bulan lalu, Korea Utara meledakkan kantor penghubung antar-Korea di Kaesong sebagai protes pada kampanye aktivis Korea Selatan yang telah mengirim selebaran anti-Pyongyang melintasi perbatasan.

Pemerintah Korea Selatan belum mengomentari pengumuman Korea Utara ini.

"Menyalahkan seorang pembelot yang kembali karena membawa COVID-19 ke negara itu, kemungkinan dimaksudkan untuk mengalihkan kesalahan atas penyebaran virus menjauh dari Cina dan Pyongyang dan ke Seoul."

"Ini juga bisa menjadi taktik untuk meningkatkan tekanan diplomatik pada (Korea Selatan) dan berusaha untuk lebih lanjut mencegah Korea Utara dari membelot ke Korea Selatan," ujar Leif-Eric Easley, seorang profesor di Universitas Ewha di Seoul.

(Tribunnews.com/Maliana)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan