Virus Corona
6 Hari Berturut-turut Terkonfirmasi Positif Covid-19 di Atas 4.000 per Harinya
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 melalui website resminya, covid19.go.id kembali memperbaharui data pertambahan kasus corona di Indonesia.
Penulis:
Endra Kurniawan
Editor:
Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 melalui website resminya, covid19.go.id kembali memperbaharui data pertambahan kasus corona di Indonesia.
Di ketahui per Sabtu (26/9/2020) dilaporkan ada 4.494 kasus baru yang tersebar dihampir seluruh wilayah.
Sehingga total data akumulatif terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia mencapai 271.339 kasus.
Dilihat dari data-data sebelumnya, kasus positif terus bertambah.
Bahkan jika ditarik ke belakang sejak tanggal 21 September 2020 hingga hari ini, angka terkonfirmasi positif tembus di atas 4.000 kasus per harinya.
Berikut rincian lengkapnya yang Tribunnews kutip dari data persebaran Covid-19:
- 21 September 2020 ada 4.176 kasus baru.
- 22 September 2020 ada 4.071 kasus baru.
- 23 September 2020 ada 4.465 kasus baru.
- 24 September 2020 ada 4.634 kasus baru.
- 25 September 2020 ada 4.823 kasus baru.
- 26 September 2020 ada 4.494 kasus baru.
Baca: Update Corona 26 September 2020 dan Sebarannya per Provinsi: Total Kasus Capai 271.339

Sedangkan untuk data lainnya, pasien Covid-19 yang meninggal dunia juga masih bertambah, yakni sebanyak 90 kasus per hari ini.
Sehingga, total kasus kematian akibat Covid-19 kini mencapai 10.308 kasus.
Di hari sebelumnya, total kasus kematian akibat Covid-19 berjumlah 10.218 kasus.
Kabar baiknya, pasien positif Covid-19 yang telah dinyatakan sembuh bertambah menjadi 199.403 orang, dari yang sebelumnya berjumlah total 196.196 orang.
Artinya, terdapat tambahan 3.207 pasien Covid-19 yang sembuh hari ini.
Baca: Update Corona Indonesia 26 September: 271.339 Kasus Positif, 199.403 Sembuh, 10.308 Meninggal Dunia
Penyebaran Corona Akan Turun Drastis jika 75 Persen Penduduk Disiplin Pakai Masker
Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyebutkan penularan virus corona dapat menurun drastis apabila 75 persen penduduk disiplin menggunakan masker.
Oleh karena itu, Wiku pun mengajak semua pihak untuk terus mengkampanyekan penggunaan masker guna melindungi diri dan orang lain dari bahaya virus corona.
"Agar kita melindungi, jangan sampai droplet yang keluar dari diri kita sendiri atau dari orang lain mengenai pihak lainnya. Jika lebih dari 75 persen penduduk patuh menggunakan masker, maka Covid-19 dapat turun secara drastis," ujar Wiku dalam konferensi pers yang disiarkan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (8/9/2020).

Wiku mengatakan, berdasarkan hasil penelitian di Amerika, penggunaan masker kain oleh 80 persen populasi akan mengurangi 34-58 persen penambahan kasus kematian (Eikenberry et al, 2020).
Hasil penelitian itu menyatakan, permodelan penggunaan masker oleh minimal populasi tersebut sudah terbukti menekan peningkatan kasus baru dan kematian akibat Covid-19.
Karena itu, Satgas Covid-19 menargetkan penggunaan masker terhadap 70-75 persen dari populasi di Indonesia secara tertib guna menekan kasus Covid-19 di Indonesia.
"Mari kita buktikan ini menjadi target kita bersama, karena kita ingin melindungi diri dan kita ingin melindungi negeri," kata Wiku.
Baca: Kisah Bima Arya sebagai Pasien Corona Pertama di Bogor: Tanya Dokter Dijawab Belum Ada Obatnya
Tips Mencegah Penularan Corona Melalui Udara di Ruang Tertutup
dr Reisa Broto Asmoro menyampaikan, terdapat 6 cara untuk mencegah risiko penularan Covid-19 melalui udara di ruang tertutup.
Reisa menjelaskan, berdasarkan pernyataan resmi WHO pada 9 Juli 2020, transmisi atau penularan Virus Corona terjadi terutama melalui percikan atau buliran air liur atau droplet.
Penularan terjadi baik secara langsung, tidak langsung, ataupun kontak dekat.
Sementara itu, transmisi melalui udara juga dapat terjadi pada tindakan yang menghasilkan aerosol.
"Transmisi lewat udara dapat terjadi pada prosedur yang menimbulkan aerosol, seperti di fasilitas kesehatan, yakni melalui bronkoskopi, intubasi trakea, pemberian tekanan pada dada saat resustasi jantung, dan kegiatan serupa lainnya," terang Reisa, Selasa (14/7/2020) sore.
Selain itu, Reisa menambahkan, Covid-19 juga dapat menular di udara melalui percikan air liur atau droplet yang dikeluarkan ketika seseorang batuk, bersin, berbicara, atau bahkan bernyanyi.
Baca: Vaksin Corona Diperkirakan Baru Tersedia untuk Indonesia di Kuartal I 2020

Reisa menyampaikan, WHO mendefinisikan penularan Covid-19 melalui udara sebagai penyebaran agen penular yang disebabkan oleh penyebaran aerosol yang melayang di udara dalam jarak dan waktu yang lama.
"Teori menunjukkan bahwa sejumlah droplet pernapasan dapat menghasilkan aerosol. Aerosol sendiri adalah tetesan pernapasan yang sangat kecil sehingga dapat melayang di udara," jelas Reisa.
Ia menjelaskan, aerosol memiliki ukuran yang lebih kecil dari droplet.
"Droplet adalah buliran dengan ukuran partikel lebih dari 5 mikrometer, sedangkan aerosol ukurannya lebih kecil lagi, yakni kurang dari 5 mikrometer, dan airbone adalah penularan via aerosol dalam jarak jauh," terangnya.
Lebih lanjut, Reisa menyampaikan 6 cara mengantisipasi peredaran udara di ruang tertutup ber-AC untuk mengurangi risiko penularan Covid-19.
Baca: Terungkap, Ternyata ini Penyebab Anak-anak Lebih Kebal dengan Tingkat Kematian Corona Lebih Rendah
Berikut 6 cara mencegah risiko penularan Covid-19 di ruang tertutup:
1. Perhatikan ventilasi atau sirkulasi udara di dalam ruangan.
2. Pastikan menjaga jarak di dalam ruangan dan hindari ruangan yang terlalu banyak orang
3. Selalu pakai masker selama masih berada di luar rumah atau di tempat umum, termasuk di ruangan kantor
4. Hindari memegang permukaan benda yang kotor dan digunakan bersama dengan orang lain.
5. Bersihkan permukaan benda di sekitar ruangan dengan cairan disinfektan secara teratur.
6. Gunakan masker di luar rumah secara benar
Cara keenam ini merupakan tips tambahan dari dr Reisa.
Dalam memakai masker, Reisa meminta masyarakat untuk memastikan hal berikut:
- Pastikan tidak memegang bagian luar masker
- Pastikan hanya memegang tali saat mencopot masker
- Tidak menurunkan masker ke dagu
- Ganti masker setiap 4 jam sekali atau apabila basah dan lembab.
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan/Widyadewi Metta)