Virus Corona
Evaluasi 2 Minggu Penanganan Corona Dipegang Luhut, Prof Wiku: Kasus Aktif Meningkat Secara Nasional
Evaluasi dua minggu penanganan Covid-19 dipegang oleh Menko Marves Luhut menyatakan kasus aktif meningkat secara nasional.
Sepekan setelahnya atau pada 27 September, kasus aktif di 10 provinsi itu kembali bertambah menjadi 41.798.
Adapun kasus aktif adalah jumlah pasien Covid-19 yang saat ini masih menjalani perawatan atau isolasi mandiri.

Baca: Satgas Covid-19: Pakai Masker, Menjaga Jarak, Mencuci Tangan Cegah Penularan Covid 85 Persen
Angka kasus aktif didapatkan dari jumlah total kasus Covid-19 dikurangi dengan jumlah pasien sembuh dan meninggal dunia.
Meski kasus aktif di 10 provinsi prioritas bertambah, namun Wiku menyebut kontribusinya terhadap kasus aktif secara nasional menurun.
Pada 13 September, persentase kasus aktif di 10 provinsi ini menyumbang 71,8 persen dari kasus aktif nasional.
Kemudian pada 20 September kontribusinya menurun menjadi 70,4 persen.
Selanjutnya, pada 27 september mencapai 67,6 persen.

Baca: Satgas Covid-19 Masih Kaji Besaran Harga Test Swab Yang Terjangkau Masyarakat
"Ini adalah kabar baik dan perlu untuk terus ditekan sehingga kasus aktif di 10 provinsi prioritas ini dapat semakin menurun," ujar Wiku.
Jika dilihat per provinsi, maka persentase kasus aktif mengalami penurunan hampir di semua provinsi prioritas.
Kecuali provinsi Sulawesi Selatan dan Papua.
"Hal ini perlu menjadi perhatian bagi Pemda di Sulsel dan Papua untuk terus menekan penularan sehinga dapat menekan jumlah kasus aktifnya," jelasnya.
Sementara itu, Wiku juga menjelaskan alasan suatu provinsi menjadi prioritas penanganan.
Awalnya, hanya ada 8 provinsi prioritas, kemudian Bali dan Banten masuk ke dalam kategori penanganan Covid-19 yang diprioritaskan.

Baca: Satgas Covid-19: PSBM Terbukti Tekan Penyebaran Covid-19 di Daerah
"Mengapa Banten, karena provinsi ini kasus tertingginya berasal dari kabupaten/kota."
"Yaitu Tangerang, Tangerang Selatan dan Kabupaten Tangerang," jelas Wiku pada Kamis (1/10/2020), dikutip dari laman resmi Satgas Covid-19.