Kamis, 2 Oktober 2025

Virus Corona

Evaluasi 2 Minggu Penanganan Corona Dipegang Luhut, Prof Wiku: Kasus Aktif Meningkat Secara Nasional

Evaluasi dua minggu penanganan Covid-19 dipegang oleh Menko Marves Luhut menyatakan kasus aktif meningkat secara nasional.

Penulis: Inza Maliana
https://covid19.go.id/
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito 

TRIBUNNEWS.COM - Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menyampaikan evaluasi penanganan Covid-19 di 10 provinsi prioritas.

Evaluasi tersebut terhitung selama dua pekan terakhir atau periode 13-27 September 2020.

Ia mengaku, evaluasi ini perlu disampaikan karena banyak publik yang bertanya-tanya hasil penanganan Covid-19 di provinsi prioritas tersebut.

Terlebih, setelah penugasan itu diambil alih oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan serta Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo.

"Semua pihak ingin mengetahui bagaimana perkembangan dua minggu terakhir terkait 9 provinsi prioritas ditambah Banten."

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito di Istana Kepresidenan,  Jakarta,  Selasa, (18/8/2020)
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, (18/8/2020) (Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden)

Baca: Wiku Adisasmito: Penanganan Covid-19 di 9 Provinsi Dipantau Langsung Dari Pusat

"Yaitu tanggal 13-27 September. Sejak ditunjuknya Menko Marves dan Ketua Satgas Penanganan Covid-19," kata Wiku dalam keterangan pers dari Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (1/10/2020).

10 provinsi tersebut meliputi DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten.

Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan Sumatera Utara, Papua, dan Bali.

Ada tiga aspek evaluasi yang dipaparkan Wiku, satu di antaranya yakni tren kasus aktif.

Wiku mengatakan, dalam periode 13-27 September, terjadi kenaikan jumlah kasus aktif di 10 provinsi prioritas.

Akibatnya, kenaikan kasus aktif Covid-19 secara nasional juga berpengaruh.

Satu Tahanan Polrestabes Palembang Positif Covid-19, Kini Diisolasi di Rumah Sakit Bari, Jumat (2/10/2020).
Satu Tahanan Polrestabes Palembang Positif Covid-19, Kini Diisolasi di Rumah Sakit Bari, Jumat (2/10/2020). (Tribun Sumsel/Agung Dwipayana)

Baca: Permintaan Satgas agar Pemprov Berlomba Turunkan Kasus Covid-19 Tidak Tepat 

"Jumlah kasus aktif secara nasional di Indonesia terus mengalami peningkatan."

"Seiring dengan terjadinya peningkatan di provinsi prioritas," kata Wiku, dikutip dari Kompas.com.

Menurut Wiku, total kasus aktif di 10 provinsi prioritas pada 13 September masih berjumlah 39.271 pasien.

Namun sepekan setelah Luhut dan Doni ditugaskan, kasus aktif di 10 provinsi bertambah menjadi 40.693.

Sepekan setelahnya atau pada 27 September, kasus aktif di 10 provinsi itu kembali bertambah menjadi 41.798.

Adapun kasus aktif adalah jumlah pasien Covid-19 yang saat ini masih menjalani perawatan atau isolasi mandiri.

Pekerja migran Indonesia (PMI) dan warga negara Indonesia (WNI) yang baru tiba akan melakukan karantina di Wisma Atlet C2 Pademangan Jakarta, Sabtu (26/9/2020). Sebagai langkah mengantisipasi flat isolasi mandiri di Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat mengalami kehabisan tempat OTG, Satuan Tugas Gabungan Rumah Sakit Darurat (RSD) Covid-19 mempersiapkan satu tower Wisma Atlet Pademangan yang terdiri dari 18 lantai dan mampu menampung sekitar 1. 500 pasien. TRIBUNNEWS/HERUDIN
Pekerja migran Indonesia (PMI) dan warga negara Indonesia (WNI) yang baru tiba akan melakukan karantina di Wisma Atlet C2 Pademangan Jakarta, Sabtu (26/9/2020). Sebagai langkah mengantisipasi flat isolasi mandiri di Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat mengalami kehabisan tempat OTG, Satuan Tugas Gabungan Rumah Sakit Darurat (RSD) Covid-19 mempersiapkan satu tower Wisma Atlet Pademangan yang terdiri dari 18 lantai dan mampu menampung sekitar 1. 500 pasien. TRIBUNNEWS/HERUDIN (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

Baca: Satgas Covid-19: Pakai Masker, Menjaga Jarak, Mencuci Tangan Cegah Penularan Covid 85 Persen

Angka kasus aktif didapatkan dari jumlah total kasus Covid-19 dikurangi dengan jumlah pasien sembuh dan meninggal dunia.

Meski kasus aktif di 10 provinsi prioritas bertambah, namun Wiku menyebut kontribusinya terhadap kasus aktif secara nasional menurun.

Pada 13 September, persentase kasus aktif di 10 provinsi ini menyumbang 71,8 persen dari kasus aktif nasional.

Kemudian pada 20 September kontribusinya menurun menjadi 70,4 persen.

Selanjutnya, pada 27 september mencapai 67,6 persen.

Infografis 5 Lokasi Paling Beresiko Sumber Penularan Covid-19. TRIBUNNEWS/Ridho Hendrikos
Infografis 5 Lokasi Paling Beresiko Sumber Penularan Covid-19. TRIBUNNEWS/Ridho Hendrikos (TRIBUN/Ridho Hendrikos)

Baca: Satgas Covid-19 Masih Kaji Besaran Harga Test Swab Yang Terjangkau Masyarakat

"Ini adalah kabar baik dan perlu untuk terus ditekan sehingga kasus aktif di 10 provinsi prioritas ini dapat semakin menurun," ujar Wiku.

Jika dilihat per provinsi, maka persentase kasus aktif mengalami penurunan hampir di semua provinsi prioritas.

Kecuali provinsi Sulawesi Selatan dan Papua.

"Hal ini perlu menjadi perhatian bagi Pemda di Sulsel dan Papua untuk terus menekan penularan sehinga dapat menekan jumlah kasus aktifnya," jelasnya.

Sementara itu, Wiku juga menjelaskan alasan suatu provinsi menjadi prioritas penanganan.

Awalnya, hanya ada 8 provinsi prioritas, kemudian Bali dan Banten masuk ke dalam kategori penanganan Covid-19 yang diprioritaskan.

Petugas Kecamatan Larangan didandani menyerupai 'pocong' saat melakukan sosialisasi penggunaan masker di pasar Cipadu, Kota Tangerang, Banten, Rabu (16/9/2020). Kegiatan tersebut untuk memberikan kesadaran kepada masyarakat tentang pentingnya penerapan protokol kesehatan untuk pencegahan COVID-19. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Petugas Kecamatan Larangan didandani menyerupai 'pocong' saat melakukan sosialisasi penggunaan masker di pasar Cipadu, Kota Tangerang, Banten, Rabu (16/9/2020). Kegiatan tersebut untuk memberikan kesadaran kepada masyarakat tentang pentingnya penerapan protokol kesehatan untuk pencegahan COVID-19. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Baca: Satgas Covid-19: PSBM Terbukti Tekan Penyebaran Covid-19 di Daerah

"Mengapa Banten, karena provinsi ini kasus tertingginya berasal dari kabupaten/kota."

"Yaitu Tangerang, Tangerang Selatan dan Kabupaten Tangerang," jelas Wiku pada Kamis (1/10/2020), dikutip dari laman resmi Satgas Covid-19.

Menurut Wiku, pada 3 daerah di Banten, kontribusinya 75 persen dari seluruh kasus yang ada di provinsi tersebut.

Hal itu membuat Banten menjadi salah satu perhatian Satgas Penanganan Covid-19.

Terlebih, provinsi ini menjadi bagian dari aglomerasi Jabodetabek.

Apabila daerah-daerah aglomerasi ini dikendalikan dengan baik, maka kontribusi penurunan kasusnya akan berdampak besar terhadap kasus nasional.

Catatan Redaksi: Bersama-kita lawan virus Corona. Tribunnews.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat Pesan Ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).

(Tribunnews.com/Maliana, Kompas.com/Ihsanuddin)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved