Kamis, 28 Agustus 2025

Virus Corona

Hasil Dalam Hitungan Menit Biaya Murah, Negara-negara di Dunia Beralih ke Rapid Test Antigen

Amerika Serikat dan Kanada juga membeli jutaan alat tes serupa, seperti halnya Italia, yang baru-baru ini melakukan tender

tribunnews.com/abdul majid
Ilustrasi: Ketua NPC Indonesia, Senny Marbun saat menjalani swab test bersama dengan para atlet yang menjalani pelatnas Paralimpiade 2021 Tokyo di Kusuma Sahid Prince Hotel, Senin (12/10/2020). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

 TRIBUNNEWS.COM, ZURICH-- Kini negara-negara di dunia sedang berjuang menghadapi gelombang kedua Covid-19.

Terkait itu, banyak negara beralih ke tes yang lebih cepat, lebih murah tetapi kurang akurat untuk menghindari keterlambatan dan kekurangan yang telah mengganggu upaya untuk mendiagnosis dan melacak mereka yang terinfeksi secara cepat.

Jerman, yang kini kasus positifnya melonjak sebanyak 4.122 pada Selasa (13/10/2020) menjadi total 329.453, telah mengamankan 9 juta alat tes antigen per bulan yang dapat memberikan hasil dalam hitungan menit dan biaya masing-masing sekitar 5 euro (5,90 dolar AS) atau kurang dari Rp 90 Ribu.

Baca juga: Penanganan Covid-19 di Indonesia Tunjukan Hasil Signifikan, Berikut Datanya

Itu akan, secara teori, mencakup lebih dari 10% populasi.

Amerika Serikat dan Kanada juga membeli jutaan alat tes serupa, seperti halnya Italia, yang baru-baru ini melakukan tender untuk 5 juta alat tes itu dari 35 perusahaan.

Robert Koch dari Institute (RKI) Jerman sekarang merekomendasikan tes antigen untuk melengkapi tes PCR molekuler yang ada, yang telah menjadi standar untuk menilai kasus aktif.

Namun kini tes PCR ini juga telah mengalami kekurangan karena pandemi membuat banjirnya pengujian di laboratorium dan melampaui kapasitas produksi produsen.

Baca juga: Muncul Gejala Baru Pasien Covid-19, dari Ruam Kaki hingga Neurologis

Tes PCR mendeteksi bahan genetik dalam virus, sementara tes antigen mendeteksi protein di permukaan virus, meskipun keduanya dimaksudkan untuk mengambil infeksi aktif.

Jenis tes lain, untuk antibodi yang dihasilkan tubuh sebagai respons terhadap infeksi, dapat membantu mengetahui apakah seseorang pernah terpapar Covid-19 di masa lalu.

Seperti tes PCR (polymerase chain reaction), tes cepat antigen membutuhkan swab atau usap hidung yang tidak nyaman. Tes ini juga dapat menghasilkan lebih banyak "negatif palsu," dan mendorong beberapa ahli untuk merekomendasikan hanya digunakan dalam keadaan terjepit.

Baca juga: Turis Jepang Ini Jadi Wisatawan Pertama yang Mengunjungi Machu Picchu Saat Pandemi Covid-19

Namun, peningkatan yang mengkhawatirkan dalam kasus baru secara global membuat para pejabat kesehatan mengejar lebih banyak pilihan tes, apalagi musim influenza yang kerap terjadi di musim dingin telah mendekat.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan lebih dari 2 juta kasus baru pekan lalu, sehingga total di seluruh dunia menjadi 37 juta, dengan lebih dari 1 juta kasus kematian akibat Covid-19.

Daya Tarik Tes Antigen di Industri Penerbangan

Tes antigen memiliki daya tarik dalam industri perjalanan, termasuk penerbangan.

Halaman
123
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan