Virus Corona
Kasus Covid-19 di Provinsi Prioritas Memiliki Trend Positif Kecuali Jawa Tengah, Papua, dan Bali
Perkembangan kasus Covid-19 di 10 Provinsi prioritas cenderung memiliki tren positif, terkecuali di tiga provinsi yakni Jawa Tengah, Papua, dan Bali.
Penulis:
Taufik Ismail
Editor:
Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perkembangan kasus Covid-19 di 10 Provinsi prioritas cenderung memiliki tren positif, terkecuali di tiga provinsi yakni Jawa Tengah, Papua, dan Bali.
Kasus aktif di Jawa Tengah dan Papua berdasarkan data per 11 Oktober mengalami kenaikan dibanding provinsi prioritas lainnya.
Sementara itu, Provinsi Bali mengalami peningkatan kematian dalam dua pekan terkahir ini.
Adapun kesepuluh Provinsi prioritas penanganan Covid-19 yakni: DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Papua, Bali, dan Banten.
Baca juga: Disiplin 3M Jadi Kunci Jitu Putus Penyebaran Covid-19
"Untuk itu kami perlu memberikan perhatian lebih kepada Jawa Tengah, Papua, dan Bali yang akan kami jelaskan perkembangannya secara lebih detail," kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers virtual dari Kantor Presiden, Jakarta, Kamis, (15/10/2020).
Kasus aktif di Jawa Tengah meningkat dalam dua pekan terkahir dari 22,49 persen pada 27 September 2020 menjadi 23,17 persen pada 4 Oktober 2020, terakhir pada 11 Oktober kasusnya meningkat lagi menjadi 23,94 persen.
Salah satu faktor meningkatnya kasus di Jateng yakni jumlah testing atau pemeriksaan yang meningkat.
"Hal ini terjadi karena Jawa Tengah sedang gencar memfokuskan pada pemeriksaan Covid19. Sehingga jumlah orang yang terkonfirmasi Covid19 meningkat pada dua pekan terakhir," katanya.
Sementara di Papua terjadi peningkatan kasus aktif cukup signifikan.
Baca juga: Bisa Sembuhkan Covid-19, Dukun Jadi-jadian Cabuli 7 Wanita di Tangerang
Kasus aktif di Papua pada 27 September mencapai 35,7 persen, kemudian meningkat pada 4 Oktober menjadi 39,42 persen, kemudian pada 11 Oktober menjadi 43,35 persen.
"Pada evaluasi dua pekan sebelumnya, Papua juga mengalami peningkatan kasus aktif. Ini artinya kasus aktif di Papua meningkat persentasenya selama 4 minggu berturut-turut," katanya.
Sementara itu di Bali menurut Wiku terjadi peningkatan kasus kematian selama dua pekan terkahir. Pada 27 September lalu persentase kematian di Bali hanya 2,97 persen, kemudian meningkat pada 4 Oktober 3,11 persen, dan meningkat lagi pada 11 Oktober menjadi 3,17 persen.
Dengan kondisi tersebut menurut Wiku perlu ada peningkatan fasilitas rumah sakit untuk merawat pasien Covid-19.
"Peningkatan kualitas rumah sakit rujukan dan ditambahnya fasilitas isolasi mandiri ataupun Rumah Sakit darurat ini perlu dilakukan untuk dapat membantu menekan angka kematian. Kepada warga bali, kami mohon jika mengalami gejala Covid-19 untuk segera memeriksakan diri agar dapat ditangani sedini mungkin," katanya.
Pencegahan virus corona menurut WHO
Menurut WHO, Langkah-langkah perlindungan dari virus corona adalah tetap mengetahui informasi terbaru tentang wabah COVID-19.
Hal tersebut tersedia di situs web WHO atau melalui otoritas kesehatan publik nasional dan lokal.
Cara mencegah kemungkinan terinfeksi COVID-19 adalah dengan melakukan beberapa tindakan pencegahan sederhana seperti berikut ini:
1. Cuci tangan teratur
Secara teratur dan menyeluruh bersihkan tangan Anda dengan gosok berbasis alkohol atau cuci dengan sabun dan air.
Alasannya, mencuci tangan dengan sabun dan air atau menggunakan gosok tangan berbasis alkohol dapat membunuh virus yang mungkin ada di tangan.

2. Sosial distancing
Pertahankan jarak setidaknya 1 meter dari siapa saja yang batuk atau bersin.
Ketika seseorang batuk atau bersin, mereka menyemprotkan tetesan cairan kecil dari hidung atau mulut mereka yang mungkin mengandung virus.
Jika terlalu dekat, maka tetesan air bisa terhirup, termasuk virus COVID-19 jika orang tersebut menderita batuk.
3. Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut
Tangan menyentuh banyak permukaan dan dapat terpapar virus.
Setelah terkontaminasi, tangan dapat memindahkan virus ke mata, hidung, atau mulut.

Dari sana, virus bisa masuk ke tubuh dan bisa membuat sakit.
Pastikan orang-orang di sekitarmu, mengikuti 'kebersihan pernapasan' yang baik.
Ini berarti menutupi mulut dan hidung dengan siku atau jaringan yang tertekuk saat batuk atau bersin.
4. Segera buang tisu bekas
Karena tetesan yang tertampung pada tisu bisa menyebarkan virus.
Dengan mengikuti kebersihan pernapasan yang baik, maka bisa melindungi orang-orang di sekitarmu dari virus seperti flu dan COVID-19.
5. Tetap di rumah jika merasa tidak sehat
Jika mengalami demam, batuk dan kesulitan bernapas, cari bantuan medis dan hubungi terlebih dahulu dan ikuti arahan otoritas kesehatan setempat.
Otoritas nasional dan lokal akan memiliki informasi terbaru tentang situasi di daerah setempat.
Menelepon terlebih dahulu akan memungkinkan penyedia layanan kesehatan bisa dengan cepat mengarahkan ke fasilitas kesehatan yang tepat.
Baca: Ungkap Vaksin Corona Tak Bisa 100 Persen Efektif, Pakar Tetap Peringatkan Jaga Jarak & Pakai Masker
Ini juga akan melindungimu dan membantu mencegah penyebaran virus dan infeksi lainnya.
Ikuti perkembangan COVID-19 terbaru (kota atau area lokal di mana COVID-19 menyebar luas).
Jika memungkinkan, hindari bepergian ke tempat-tempat tersebut terutama untuk orang yang lebih tua atau menderita diabetes, penyakit jantung, atau paru-paru.
Karena memiliki peluang lebih tinggi untuk terkena COVID-19 di salah satu area ini.
Catatan Redaksi: Bersama-kita lawan virus Corona. Tribunnews.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.
Ingat Pesan Ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).
(Tribunnews.com/Maliana)