Penanganan Covid
159 Dokter Wafat Akibat Covid-19, IDI Tekankan Perlunya Dukungan Sarana Guna Perkecil Risiko
PB Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) menyebut hingga 10 November 2020, sebanyak 159 dokter di seluruh Indonesia meninggal dunia akibat Covid-19.
Penulis:
Reza Deni
Editor:
Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PB Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) menyebut hingga 10 November 2020, sebanyak 159 dokter di seluruh Indonesia meninggal dunia akibat Covid-19.
"114 perawat yang meninggal, 14 dokter gigi dan beberapa dokter yang lain," kata Wakil Ketua Umum PB IDI dr Adib Khumaidi dalam siaran di kanal Youtube BNPB, Senin (16/11/2020).
Dari angka 159 tersebut, Adib mengatakan 84 dokter adalah dokter umum.
"Data disurvei 28 persen dari praktik pribadi, 22 persen dari Puskesmas," kata Adib.
Baca juga: Ketua MPR Bambang Soesatyo Ingatkan Pemerintah Agar Vaksinasi Mandiri Covid-19 Terjangkau Masyarakat
Bahkan, Adib menambahkan, para dokter yang gugur tersebut sebagian besar tidak bekerja di rumah sakit khusus Covid-19, melainkan di rumah sakit umum.
"Ini jadi gambaran bahwa risiko itu juga terjadi di seluruh pelayanan, dan semua dokter punya risiko untuk terpapar," katanya.
Baca juga: Sempat Dinyatakan Positif Covid-19, Mey Chan Ungkap Kondisi Terbaru, Ada Kejanggalan & Tes 4 Kali
Maka itu, selain kepada masyarakat, Adib menilai perlu ada edukasi kepada tenaga kesehatan terkait Covid-19.
"Edukasi yang harus kita berikan sesering mungkin kepada para tenaga kesehatan. Safety culture, behaviour safetynya," katanya.
Namun, edukasi kepada para nakes menurut Adib, juga harus didukung oleh sarana prasarana atau fasilitas kesehatan.
"Kita bekerja pada satu tempat yang minimal risikonya, atau kalau bisa tidak ada risiko paparan. Itu yang kita sebut konsepnya tata kelola ruang, bagaimana kita meredesain tempat pelayanan kesehatan," ujar Adib.
Sebagaimana diketahui, pemerintah lewat Satgas Covid-19 saat ini terus menggencarkan kampanye penyuluhan protokol kesehatan 3M yaitu Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak.
Kampanye 3M ini terus menerus disosialisasikan supaya masyarakat tidak lupa bahwa penyebaran Covid-19 banyak datang dari pergerakan manusia. Makanya, pelaksanaan 3M harus dijalankan secara ketat.
Catatan redaksi:
Bersama-kita lawan virus Corona.
Tribunnews.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.
Ingat pesan ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).