Rabu, 1 Oktober 2025

Virus Corona

Kasus Covid-19 Harian Tembus 6 Ribu, Epidemiolog Sebut Kerumunan dan Libur Panjang Turut Jadi Faktor

Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan Covid-19, ada 6.267 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.

Penulis: Larasati Dyah Utami
https://www.freepik.com/
Ilustrasi virus corona 

Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kasus covid-19 harian di Indonesia pada Minggu (29/11/2020) tembus di angka 6 ribu.

Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan Covid-19, ada 6.267 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.

Epidemiolog dari Griffith University, Dicky Budiman, menyebut kerumunan karena aktivitas keagamaan dan libur panjang beberapa waktu turut mempengaruhi pertambahan kasus covid-19 di Indonesia.

Baca juga: Direktur Utama RS Ummi, Andi Tatat : Kami Mohon Maaf Kepada Satgas Covid-19 Bogor

Menurut Dicky masyarakat tidak perlu kaget dengan pertambahan kasus covid-19 yang tembus angka lebih dari 6 ribu, bahkan estimasi pemodelan epidemiologi kasus harian Indonesia harusnya mencapai 10 ribu.

“Kalau 5 ribu hingga 6 ribu (kasus) masih dibawah proyeksi terendah, jadi pekerjaan rumahnya masih banyak,” kata Dicky saat dihubungi, Minggu (27/11/2020).

Pemodelan tersebut menjadi dasar, karena cakupan testing di Indonesia masih rendah. Dicky menjelaskan cakupan testing harian yang rendah itu membuat penurunan atau kenaikan kasus tidak bisa menjadi acuan.

Baca juga: Wagub DKI Riza Patria Positif Covid Kini Jalani Isolasi Mandiri

“PR kita untuk meningkatkan cakupan testing sangat besar, prediksi saya minimal itu 100 ribu testing, dimana provinsi besar (harusnya) testing mencapai 30 ribuan, seperti Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah. Ini harusnya di 30 ribu dari eskalasi pandemi mereka,” kata Dicky Budiman

“Jadi jangan terlalu kaget karena memang banyak sekali yang belum terdeteksi,” lanjutnya.

Kerumunan massa dan libur panjang menurut Dicky juga menjadi penyumbang penambahan kasus, apalagi ditambah dengan penyelenggaraan Pilkada.

Dengan cakupan testing yang rendah saja angka penularan diketahui meningkat, tak memungkiri jika testing dan tracing dilakukan secara massal dan intens penambahan kasus akan makin banyak terdeteksi.

“Dengan cakupan angka testing yang rendah kita sudah mendapat angka sebegitu banyak. Apalagi cakupannya banyak, otomatis yang sesuai pemodelan itu yang memang sudah terbukti cukup akurat di berbagai negara, akan terlihat,” kata Dicky

“Jadi kalaupun nanti testing ditingkatkan dan kasus terdeteksi 10 ribuan ya tidak usah kaget, itu hal yang memang sudah harus terdeteksi saat ini,” lanjutnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved