Kamis, 2 Oktober 2025

Virus Corona

Rizieq Shihab Ogah Serahkan Rekam Medis, Moeldoko: Setiap Warga Punya Tanggung Jawab Moral

Menurut Moeldoko untuk kepentingan penelusuran (tracing) serta keselamatan bersama maka hasil testing harus diumumkan.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Johnson Simanjuntak
KOMPAS.com / GARRY ANDREW LOTULUNG
Pimpinan Front Pembela Islam, Rizieq Shihab tiba di Kantor Direktorat Reserse Kriminal Umun, Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (1/2/2017). 

TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Kepala Staf Presiden Moeldoko angkat bicara terkait sikap Imam Besar FPI Rizieq Shihab yang ogah memberikan hasil testing Covid-19.

Menurut Moeldoko untuk kepentingan penelusuran (tracing) serta keselamatan bersama maka hasil testing harus diumumkan.

"Dilihat kepentingannya ya. Kalau kepentingannya untuk tracing, ada sebuah situasi seseorang berada dalam sebuah lingkungan yang patut diwaspadai, patut menjadi atensi bersama, maka itu perlu dideklarasikan karena akan melihat rentetannya, gitu," kata Moeldoko di Kantor Staf Presiden, Jakarta, Selasa, (1/12/2020).

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (4/3/2020)
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (4/3/2020) (Tribunnews.com/Taufik Ismail)

Menurut Moeldoko setiap warga memiliki tanggung jawab moral untuk tidak menularkan virus atau penyakit ke orang lain.

Oleh karenanya penting untuk menyerahkan hasil testing kepada petugas kesehatan atau Satgas Covid-19.

Baca juga: Moeldoko Puji Anies dan Said Aqil yang Umumkan Positif Covid-19: Itu Tanggung Jawab Sosial

"Ini terkait dengan tanggung jawab moral kepada siapa pun. Karena apa? Kalau tanggung jawab moral itu tidak ada, maka seseorang yang nyata-nyata memiliki status positif (Corona) dan dia sembrono, masih berkomunikasi dengan orang lain, maka itu akan membawa sebuah risiko bagi orang lain. Berarti, seseorang itu tidak punya tanggung jawab sosial. Begitu kira-kira," pungkasnya.

Mantan Panglima TNI itu mencontohkan jajaran menteri di Kabinet Indonesia Maju yang menjalani pemeriksaan uji usap atau swab sebelum berkegiatan dengan Presiden.

Hasil dari uji usap tersebut dilaporkan ke Kementerian Kesehatan untuk kepentingan tracing.

"Kalau seandainya seseorang itu ternyata mendapatkan (hasil) positif (Corona), pasti akan tracing.  Karena di lingkungan kita, maka lapornya kepada Menteri Kesehatan, kepada semua aparat yang terlibat dalam tracing akan dilibatkan. Jadi, kalau internal kita berada dalam lingkungan petugas kesehatan, maka secara otomatis akan bekerja untuk melakukan tracing," kata Moeldoko.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved