Virus Corona
Aturan Baru Pakai Masker dengan Standar WHO, Dalam Ruangan yang Ventilasi Buruk Wajib Pakai
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) membuat aturan baru penggunaan masker. Seperti apa pedoman penggunaan masker sebagai pencegahan covid-19?
Penulis:
Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, JENEWA -- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) membuat aturan baru penggunaan masker.
Pedoman penggunaan masker sebagai pencegahan penularan covid-19 ini dirilis pada Rabu (2/12/2020).
Dikutip dari Reuters, Kamis (3/12/2020), WHO merekomendasikan semua orang di fasilitas perawatan kesehatan maupun dalam ruangan yang berventilasi buruk harus mengenakan masker.

Seperti diketahui, pada Juni 2020 lalu, WHO mendesak negara-negara untuk meminta warganya mengenakan masker kain di tempat umum baik di dalam dan luar ruangan.
Sejak itu, gelombang epidemi global kedua semakin meningkat.
Secara keseluruhan, lebih dari 63 juta orang di seluruh dunia telah terjangkit Covid-19 dan 1,475 juta meninggal karenanya, menurut penghitungan Reuters
WHO mengatakan lebih detail pedoman baru penggunaan masker sebagai berikut :
1. Berlaku untuk Anak Usia 12 Tahun Lebih
Aturan atau pedoman baru memakai masker ini berlaku pada anak-anak dan siswa berusia 12 tahun atau lebih.
2. Wajib Pakai Masker di Ruangan yang Ventilasinya Buruk
Kedua, semua orang harus selalu memakai masker di toko, tempat kerja dan sekolah yang kurang ventilasi.
Aturan yang sama berlaku saat menerima tamu di rumah dengan ventilasi buruk.
WHO juga menyoroti, aktivitasi dalam ruangan sepertu di tempat olahraga indoor atau gym harus tetap mematuhi protokol kesehatan.
Ventilasi yang memadai, jarak fisik dan desinfeksi di gym harus dipertahankan, atau melakukan penutupan sementara juga perlu dipertimbangkan.
3. Tetap Pakai Masker Jika Jaga Jarak Kurang dari 1 Meter

Aturan ketiga, masker juga harus dipakai di luar ruangan dan di dalam ruangan yang berventilasi baik namun jaga jarak tak bisa maksimal.
Ini berlaku pada jarak fisik setidaknya satu meter (3 kaki) tidak dapat dipertahankan.
4. Imbangi dengan Upaya Pencegahan Lain

Penggunaan masker yang ketat juga perlu diimbangi dengan kebiasaan pencegahan lain seperti mencuci tangan dengan sabun di bawah air mengalir.
5. Aturan Penggunaan Masker di Fasilitas Kesehatan
WHO juga menyarankan penggunaan masker medis di fasilitas perawatan kesehatan.
Termasuk saat merawat pasien lain, pengunjung, pasien rawat jalan, dan area umum seperti kafetaria dan ruang staf.
Petugas kesehatan dapat mengenakan masker respirator N95 jika tersedia saat merawat pasien Covid-19, yakni satu-satunya perlindungan yang terbukti aman ketika menangani pasien virus corona.
6. Penderita Asma Disarankan Tidak Memakai Masker Saat Beraktivitas Fisik

Keenam, disarankan agar orang yang melakukan aktivitas fisik yang berat agar tidak memakai masker., dengan alasan adanya risiko, terutama bagi penderita asma.
Masker Kain Bisa Kedaluarsa, Jangan Pakai Lagi Jika Ada Ciri-ciri Ini
Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito.
Ia mengimbau masyarakat menggunakan masker kain sebagai alternatif ketika berada di tempat umum.
Wiku pun menekankan masker kain tersebut harus terbuat dari kain minimal tiga lapis.
"Masker ini dapat terbuat dari kain, minimal tiga lapis, yang dapat digunakan oleh masyarakat, dan apabila mulai basah bisa diganti," ujarnya dalam konferensi pers yang disiarkan di kanal YouTube BNPB Indonesia, Sabtu (4/4/2020).
Hingga akhirnya banyak konveksi yang mulai memproduksi masker kain secara besar-besaran.
Namun tahukah Anda bahwa masker kain ternyata memiliki kadar kadaluarsanya loh atau batas pemakaian tertentu.
Pasalnya kain yang terlalu aus justru malah akan merugikan penggunanya dan tak mampu melindungi dari paparan virus covid-19.

Ciri-ciri masker kedaluarsa
Berikut adalah ciri-ciri masker kain Anda telah usang dan diharuskan mengunakkan masker kain yang baru.
- Apabila kita harus terus menyentuh dan menyesuaikan masker untuk menutupi sepenuhnya.
- Periksa ikatan dan simpul elastis pada masker.
Jika pita mengendur atau lepas berulang kali, itu bisa menjadi tanda lain bahwa masker tidak lagi pas untuk digunakan.
- Lebih lanjut, bisa juga menjadi pertanda kain sudah mulai terkikis.
- Jika kain tampak keropos atau ringan dan tipis setelah dicuci berulang kali.
- Jika kita melihat adanya lubang atau sobekan pada masker, ini adalah salah satu kesalahan paling mengkhawatirkan yang bisa berdampak buruk.
Oleh karena itu, sebisa mungkin kita selalu mengganti, membersihkan, dan membuang masker lama jika sudah tidak layak dipakai.
Jika kita menggunakan masker sekali pakai, segera buang setelah menggunakannya.
Dengan cara di atas, maka potensi kita terpapar virus akan semakin kecil.
Mencuci Masker Kain Tidak Boleh Sembarangan, Begini Cara yang Benar
Ternyata membersihkan masker kain juga tidak boleh sembarangan, loh.
The Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat menyatakan, sebelum mencuci masker kita juga harus berhati-hati saat melepaskannya.
Kita tidak boleh menyentuh mata, hidung, dan mulut, ketika melepas masker.
Lepaskan tali masker di belakang kepala, atau di telinga, lalu pegang masker hanya dengan simpul atau pengikat telinga.
Lipat sudut luar menjadi satu, lalu tempatkan masker di mesin cuci.
Setelah itu, biasakan cuci tangan segera setelah melepas masker.
Perlakukan masker kain yang sudah dipakai itu sama seperti limbah medis yang penuh virus dan bakteri supaya kita menjadi lebih waspada.
Dari situ, mari kita memulai panduan membersihkan masker dengan benar, seperti yang dilansir laman Menshealth.
1. Cuci masker setelah digunakan
CDC menganjurkan agar kita mencuci masker secara teratur, tetapi para ahli lainnya menyarankan kita untuk mencuci masker setelah digunakan.
“Jadi, anggap saja kita hanya memiliki sedikit masker, dan cucilah setelah setiap jalan-jalan sehingga kita selalu memiliki yang baru.” Begitu kata instructor of internal medicine at the Baylor College of Medicine, Isabel Valdez.
2. Perhatikan deterjen yang dipakai
Secara spesifik, CDC menyatakan, kita bisa menggunakan deterjen apa pun untuk mencuci masker.
Namun, Profesor klinis yang juga dekan di sekolah keperawatan Rutgers, Suzanne Willard menyarankan kita untuk tetap berhati-hati dalam menggunakan bahan pembersih yang lebih keras, seperti pemutih.
“Deterjen dan pembersih yang keras seperti pemutih dapat merusak benang sehingga masker tidak bisa bertahan lama,” kata dia.
Jika masker berisi filter sekali pakai, sebaiknya keluarkan sebelum mencucinya, karena seringkali filter ditemukan dengan bahan kertas yang bisa hancur saat dicuci.
Tetapi jika itu adalah filter yang dapat digunakan kembali dan terbuat dari kain maka tidak masalah untuk mencucinya.
3. Menggunakan pemutih
Saat mencuci masker dengan tangan, gunakan pemutih yang mengandung 5,25-8,25 persen natrium hipoklorit.
Kemudian, siapkan larutan pemutih dengan mencampurkan lima sendok makan dan rendam masker dalam larutan pemutih selama lima menit.
Buang air larutan pemutih lalu bilas masker secara menyeluruh dengan air dingin.
Perlu diingat, penggunaan pemutih secara teratur pada masker pasti akan menyebabkan masker lebih cepat aus, dibandingkan dengan menggunakan deterjen biasa.
4. Masker dikeringkan dengan suhu tinggi
Mengeringkan masker di pengering pakaian dengan suhu panas tertinggi dan biarkan masker di sana sampai benar-benar kering.
Jika ingin menjemur masker, letakkan mendatar di bawah sinar matahari secara langsung.
5. Mencuci dengan kompor listrik
Dalam sebuah hasil penelitian yang diterbitkan di jurnal Environmental Science and Technology Letters disebutkan, panas kering dari kompor listrik dapat membersihkan masker wajah.
Peneliti dalam studi khusus ini membersihkan masker N95 selama 50 menit.
Penulis studi lainnya, seorang profesor teknik sipil di University of Illinois di Urbana-Champaign, Thanh Nguyen mengatakan, metode ini kemungkinan juga akan berhasil untuk masker kain.
Namun dia menunjukkan, sebagian besar masker kain dapat langsung dicuci dengan sabun dan air saja di mesin cuci.
(Tribunnews.com/Rina Ayu/TribunJualbeli/Andra Kusuma)