Penanganan Covid
Daftar 5 Jubir untuk Vaksinasi Covid-19, Ada Wiku Adisasmito hingga Reisa Broto Asmoro, Ini Perannya
Johnny G Plate memperkenalkan lima juru bicara pemerintah untuk vaksinasi Covid-19.
Penulis:
Nuryanti
Editor:
Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G Plate memperkenalkan lima juru bicara pemerintah untuk vaksinasi Covid-19.
Langkah ini merupakan bagian dari strategi komunikasi publik vaksin Covid-19 yang telah dipersiapkan sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rapat terbatas pada 19 Oktober 2020.
Jokowi menekankan agar komunikasi publik mengenai vaksin Covid-19 harus dipersiapkan secara matang.
Baca juga: Siapa yang Jadi Prioritas Penerima Vaksin Covid-19? Berikut Penjelasan Pemerintah
Baca juga: Vaksin Sinovac Tiba, Legislator PKS Pertanyakan Hasil Uji Klinis Hingga Sertifikat Halal
Berikut daftar jubir pemerintah untuk vaksinasi Covid-19, yang Tribunnews.com kutip dari laman Covid19.go.id:
1. Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (Dirjen P2PML), dr Siti Nadia Tarmizi, M Epid.
2. Direktur Registrasi Obat BPOM, Dr dra Lucia Rizka Andalusia, M Pharm, Apt.
3. Juru bicara dari PT Bio Farma, Bambang Herianto S Si.,Apt.
4. Juru bicara penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito.
5. Juru bicara dan duta perubahan perilaku, dr Reisa Broto Asmoro.

dr Siti Nadia, Dr Lucia Rizka, dan Bambang Herianto, berperan untuk membangun pemahaman yang tepat terkait kebijakan dan isu terkait.
Selain itu, juga membangun partisipasi publik untuk mensukseskan program vaksinasi Covid-19 dan penanganan Covid-19.
Sementara, Prof Wiku Adisasmito akan menambah fokus pada aspek sains dari vaksin Covid-19.
Baca juga: Menko PMK: MUI Telah Kaji Kehalalan Vaksin Sinovac
Baca juga: Ketua Satgas Covid-19 Minta Masyarakat Tetap Jalankan Protokol Kesehatan Meski Sudah Ada Vaksin
Kemudian, dr Reisa Broto Asmoro akan fokus pada menerangkan perilaku hidup sehat yang berbasis pencegahan termasuk vaksinasi.
Kelima juru bicara ini akan saling melengkapi dalam upaya komunikasi publik dan sosialisasi.
Sehingga, informasi tentang perkembangan vaksin dan vaksinasi Covid-19 dapat tersampaikan ke masyarakat secara terpadu, cepat, dan merefleksikan dinamika yang terjadi di lapangan.
