Senin, 1 September 2025

Virus Corona

Marak Jual Beli Surat Bebas Corona, Demokrat: Tak Boleh Dibiarkan, Menyesatkan dan Merugikan Rakyat

Adanya jual beli surat bebas corona berpotensi mempercepat penyebaran Covid-19 makin luas

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Eko Sutriyanto
DPR RI
Edhie Baskoro Yudhoyono, Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) mengatakan maraknya jual beli surat bebas corona sangat menyesatkan dan merugikan publik.

Dia meminta aparat keamanan untuk segera mengusut kasus jual beli surat bebas Covid-19 yang kian marak termasuk di bandara.

"Saya mendengar info soal maraknya jual-beli surat bebas corona.

Tak Boleh Dibiarkan, ini sangat menyesatkan dan  merugikan publik.

Pihak-pihak terkait harus segera mengusut permasalahan ini,” kata Ibas kepada wartawan, Kamis (7/1/2021).

Ibas mengatakan, tujuan surat bebas corona atau Covid-19 adalah untuk menekan laju penyebaran.

Namun, alih-alih menekan menyebaran, dengan jual beli seperti ini yang ada malah menambah makin tingginya yang terpapar Covid-19.

Baca juga: Alat Screening Virus Corona GeNose C19, Harga Rp 62 Juta Per Unit, Bisa Dipakai Hingga 100.000 Kali

“Tujuan Surat Keterangan Bebas Corona atau Covid-19 ini untuk menekan laju penyebaran Virus.

Dengan adanya jual beli surat bebas corona seperti ini, alih-alih menekan penyebaran, yang ada  malah berpotensi mempercepat penyebaran (Covid-19) makin luas,” ucap Ibas.

Diberitakan sebelumnya, Eks Wakil Ketua Umum Gerindra Arief Poyuono blak-blakan soal adanya praktik jual-beli surat rapid test di bandara.

Hal itu diketahui dari rekan-rekannya di daerah yang akan melakukan perjalanan via udara.

"Saya marahi kawan-kawan saya itu, dengan cara-cara seperti itu, tapi mereka bilang memang di bandara marak penjualan surat surat hasil rapid test tanpa test yang dijual ke calon penumpang," kata Arief dalam keterangan yang diterima, Rabu (7/1/2021).

Arief menyebut calo surat rapid test tersebut menjual surat kepada penumpang di kisaran harga antara Rp150 ribu hingga Rp300 ribu.

Baca juga: 2 Anggota Tim WHO yang Dikirim untuk Selidiki Asal-usul Virus Corona Ditolak Masuk China

Namun, Arief tak menjelaskan secara rinci di bandara mana praktik tersebut terjadi.

Halaman
12
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan