Selasa, 2 September 2025

Penanganan Covid

Herd Immunity Terbentuk dengan Membiarkan Orang Terkena Covid-19, Satgas Covid: Itu Keliru

Juru Bicara Satgas Covid-19 Prof Wiku Adisasmito tegaskan herd immunity terbentuk dengan membiarkan orang terpapar covid-19 itu keliru.

Penulis: Shella Latifa A
Editor: Daryono
Covid19.go.id
Juru Bicara Satgas Covid-19 Prof Wiku Adisasmito tegaskan herd immunity terbentuk dengan membiarkan orang terpapar covid-19 itu keliru. 

TRIBUNNEWS.COM - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito angkat suara soal anggapan masyarakat perihal herd immunity.

Dimana herd immunity terbentuk dengan membiarkan orang terkena covid-19 sembuh sendiri.

Menurutnya, anggapan itu keliru.

"Membiarkan orang sakit menjadi kebal dengan sendirinya, adalah keliru."

"Hal ini telah ditegaskan WHO (World Health Organization) sejak Oktober 2020," jelas Wiku, dikutip dari covid.go.id, Kamis (28/1/2021).

Baca juga: Jerman Tegaskan Vaksin AstraZeneca Tak Boleh Diberikan pada Orang di Atas 65 Tahun, Ini Alasannya

Baca juga: Rampung Jalani Vaksinasi Covid-19, Wali Kota Airin : Tak Ada Kendala dan Efek Samping yang Dirasakan

Herd Immunity, menurut  WHO, yakni konsep yang digunakan untuk pelaksanaan program vaksinasi ketika masyarakat di suatu daerah tertentu.

Sehingga dapat terlindungi ketika sebagian besar populasinya telah divaksin.

Wiku menegaskan, herd immunity dapat terbentuk dengan melindungi populasi manusia dari virus itu.

"Perlu ditegaskan, bahwa kekebalan komunitas dapat terbentuk dengan melindungi populasi dari virus."

"Bukan dengan sengaja membiarkannya," tegas Wiku.

Juru Bicara Satgas Covid-19 Prof Wiku Adisasmito pada konpres
Juru Bicara Satgas Covid-19 Prof Wiku Adisasmito tegaskan herd immunity terbentuk dengan membiarkan orang terpapar covid-19 itu keliru.

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Kedua Sudah Berjalan, Dinkes DKI Tegaskan Belum Terima Keluhan dari Masyarakat 

Baca juga: Sejak Dimulainya Vaksinasi Covid-19, Teten Masduki Sebut Perekonomian Nasional Kembali Menggeliat

Pasalnya, dalam mencapai herd immunity, ada beberapa faktor yang berperan.

Yakni, tingkat penularan penyakit, efektifitas vaksin, kecepatan dalam mencapai ambang batas cakupan populasi yang harus divaksinasi dan lama imunitas bertahan.

Wiku menjelaskan, herd immunity dapat terbentuk jika 60-70 persen dari total populasi manusia di wilayah melakukan vaksinasi.

"Ambang batas orang yang harus tervaksinasi untuk mencapai kekebalan komunitas."

"Berada di rentang 60 - 70 persen dari total populasi di suatu wilayah," terang Wiku, dikutip dari covid.go.id, Kamis (28/1/2021). 

Baca juga: Vaksinasi Massal 3.000 Nakes, Kemenkes Dapat Rekor MURI

Baca juga: Raffi Ahmad Menghadap Jokowi setelah Sempat Bikin Heboh karena Berpesta Seusai Vaksin Pertama

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan