Penanganan Covid
Pengalaman Jurnalis Ikut Vaksinasi Covid-19: Rasanya Seperti Digigit Semut, Efeknya Bikin Ngantuk
Pemerintah menggelar vaksinasi massal untuk jurnalis dan pekerja media, di kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, Kamis (25/2/2021).
Penulis:
Taufik Ismail
Editor:
Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Pemerintah menggelar vaksinasi massal untuk jurnalis dan pekerja media, di kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, Kamis (25/2/2021).
Kurang lebih terdapat 5.500 jurnalis dan pekerja media yang menjadi sasaran vaksinasi massal yang digelar hingga Sabtu (27/2/2021).
Eduward Ambarita seorang jurnalis media online nasional yang ikut vaksinasi massal tersebut, menceritakan pengalamannya disuntik vaksin Covid-19.
Ia mengaku pada awalnya takut vaksinasi Covid-19 menimbulkan efek samping alias Kejadian Ikutan Pasca imunisasi (KIPI).
Baca juga: Hasil Penelitian: Vaksin Pfizer Terbukti 94 Persen Efektif Cegah Covid-19 pada Semua Kelompok Usia
"Awalnya takut, habis divaksin ada efek sampingnya, karena kita tahu vaksin Covid-19, dibuatnya karena kebutuhan yang sangat mendesak. Kita ini termasuk gelombang pertama yng disuntik vaksin. Ya jadi agak takut," kata pria yang karib disapa Edu dilokasi vaksinasi massal.
Ia memberanikan diri ikut vaksin, karena Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan pejabat lainnya juga telah ikut vaksinasi Covid-19.
Selain itu, agar melindungi keluarga dari penularan Covid-19.
Baca juga: Cerita Wartawan Ikut Vaksinasi Covid-19: Denyut Nadi Seperti Habis Lari
Dengan ikut vaksinasi maka akan membantu terciptanya kekebalan kelompok atau herd immunity.
"Karena sejauh ini belum ada laporan efek samping serius jadi berani. Selain itu dengan keikutsertaan kita, secara tidak langsung melindungi keluarga juga, membantu pemerintah juga," katanya.
Ia mengatakan imunisasi vaksin Covid-19 sama dengan imunisasi pada umumnya.
Rasa suntikan seperti digigit semut. Hanya saja usai vaksin, ia tidak merasa pegal seperti yang umumnya terjadi.
"Kalau yang lain, pejabat-pejabat kan bilang usai disuntik hanya pegal sebentar, kalau saya justru malah ngantuk," kata dia.
Selain ngantuk, kata dia vaksinasi Covid-19 juga membuat nafsu makannya bertambah.
Padahal sebelum dan sesudah vaksin ia menyantap makanan.
"Bawaannya lapar terus, padahal sudah dua kali makan," kata dia.
Baca juga: Per 25 Februari Tercatat 157.705 Kasus Aktif Covid-19 di Indonesia
Terkait vaksinasi bagi jurnalis sendiri kata Edu, merupakan hal yang tepat. Jurnalis memiliki tingkat interaksi yang tinggi, sama dengan pekerja publik lainnya yang masuk dalam target vaksinasi tahap 2.
"Pekerjaan jurnalis, tingkat resiko penularannya tinggi, karena mereka tetap ke lapangan, dan pulang ke rumah bertemu keluarga. Jurnalis sering interkasi dengan masyarakat, dengan nara sumber, jadi vaksinasi ini sangat membantu untuk memberikan perlindungan," katanya.
Edu berharap pemerintah lebih banyak menggelar vaksinasi massal agar jumlah orang yang telah imunisasi vaksin Covid-19 semakin banyak.
Dengan begitu maka target pemerintah untuk mencapai herd immunity atau kekebalan kelompok dapat cepat tercapai.
"Harusnya model seperti ini (massal) yang banyak dilakukan, bukan cuma di Jakarta aja ya, tapi di seluruh Indonesia. Kalau seperti ini banyak saya yakin vaksinasi 181,5 juta masyarakat akan rampung dalam satu tahun," kata dia.