Virus Corona
Mungkin Butuh Waktu Hampir 5 Tahun Untuk Capai Herd Immunity Global
Perkiraan terbaru ini menunjukkan bahwa 70 hingga 90 persen populasi dunia harus diinokulasi sebelum mendekati herd immunity.
Penulis:
Fitri Wulandari
Editor:
Anita K Wardhani
Lalu Israel menjadi yang tercepat dalam melakukan vaksinasi terhadap rakyatnya sejak Desember 2020, dengan lebih dari separuh total penduduknya yang berjumlah 9,3 juta orang telah menerima setidaknya satu suntikan vaksin.
Laporan awal menunjukkan bahwa kasus Covid-19 di sana telah turun secara signifikan diantara mereka yang divaksinasi.
Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan vaksinasi pada tiga dari empat populasi dunia ini diprediksi akan berkurang, seiring peningkatan kecepatan lebih banyak kandidat vaksin yang disetujui.
Akhir pekan lalu, misalnya, vaksin Covid-19 dosis tunggal Johnson & Johnson disetujui untuk penggunaan daruratnya di AS bagi orang yang berusia 18 tahun ke atas.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 18 Februari lalu, setidaknya tujuh vaksin berbeda dari tiga platform telah diluncurkan di berbagai negara.
Pada saat yang sama, lebih dari 200 kandidat vaksin tambahan sedang dikembangkan, di mana lebih dari 60 diantaranya sedang dalam tahap pengembangan klinis.
Perlu diketahui, negara-negara di dunia berusaha untuk meyakinkan rakyat mereka agar mau melakukan vaksinasi.
Sementara pada saat yang sama, varian baru Covid-19 terus bermunculan dan tingkat kekebalan yang diberikan oleh berbagai vaksin pun masih belum bisa dipastikan.
Terlepas dari upaya terbaik ini, para ahli mengingatkan bahwa kehidupan secara global tidak akan kembali normal pada tahun ini.
Namun tindakan seperti terus memakai masker dan peningkatan kebersihan harus tetap dijaga.
Negara-negara ekonomi maju kemungkinan besar dapat memperoleh stok vaksin yang cukup untuk memvaksinasi sebagian besar rakyatnya pada akhir tahun ini.
Ini berbanding terbalik dengan negara-negara lain di dunia yang diprediksi tidak akan mampu menginokulasi populasi yang cukup untuk mencapai herd immunity, terutama karena kekurangan pasokan vaksin.
Kepala ilmuwan WHO Soumya Swaminathan mengatakan dalam sebuah pengarahan pada bulan Januari lalu bahwa herd immunity tidak akan terjadi pada 2021.
"Bahkan saat vaksin mulai melindungi mereka yang paling rentan, kami tidak akan mencapai tingkat kekebalan populasi atau kekebalan kawanan pada tahun 2021," kata Swaminathan.