Virus Corona
Pakar WHO Akan Adakan Pertemuan Hari Ini Bahas Soal Keamanan Vaksin AstraZeneca
Mereka menegaskan bahwa manfaat penggunaan vaksin ini masih jauh lebih besar dibandingkan risiko yang ditimbulkan.
Penulis:
Fitri Wulandari
Editor:
Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JENEWA - Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa para ahli keamanan vaksin dari lembaga tersebut akan mengadakan pertemuan pada Selasa waktu setempat.
Pertemuan ini rencananya akan membahas mengenai 'keamanan' vaksin AstraZeneca, setelah sejumlah negara menghentikan penggunaan vaksin tersebut karena adanya kekhawatiran terjadi pembekuan darah pada orang yang menerimanya.
"Komite penasehat WHO untuk keamanan vaksin telah meninjau data yang tersedia, melakukan komunikasi intens dengan European Medicines Agency, dan akan bertemu Selasa," kata Tedros Adhanom.
Baca juga: WHO: untuk Saat Ini, Negara Harus Lanjutkan Vaksinasi AstraZeneca
Selain itu, dipicu kekhawatiran yang muncul terkait penggunaan dan efikasi vaksin ini, European Medicines Agency (EMA) pun telah mengadakan 'pertemuan luar biasa' pada hari Kamis lalu yang membahas mengenai vaksin AstraZeneca.
Mereka menegaskan bahwa manfaat penggunaan vaksin ini masih jauh lebih besar dibandingkan risiko yang ditimbulkan.
Dikutip dari laman MINT, Selasa (16/3/2021), EMA mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka akan 'meninjau lebih lanjut terkait informasi' mengenai vaksin ini pada Selasa waktu setempat untuk mengambil langkah selanjutnya yang mungkin perlu dilakukan.
Sebelumnya, negara Eropa seperti Jerman, Prancis dan Italia mengatakan pada hari Senin kemarin bahwa mereka akan menghentikan sementara penggunaan vaksin AstraZeneca pada program vaksinasi Covid-19, setelah beberapa negara melaporkan kemungkinan adanya efek samping yang serius.
Langkah ini tentu saja membuat kampanye vaksinasi Eropa yang sudah berjuang melawan pandemi selama setahun terakhir, menjadi berantakan.
Denmark dan Norwegia telah berhenti memberikan vaksin ini kepada warganya pada pekan, lalu setelah melaporkan terjadinya kasus perdarahan yang terisolasi, pembekuan darah dan jumlah trombosit yang rendah.
Baca juga: WHO Klaim Vaksin Oxford-AstraZeneca Aman Digunakan, Ada Efek Samping Itu Wajar
Begitu pula langkah yang diambil Islandia dan Bulgaria, sedangkan Irlandia dan Belanda baru saja mengumumkan keputusan penghentian sementara penggunaan pada hari Minggu lalu.
Langkah yang diambil sejumlah negara terbesar dan terpadat di Eropa ini tentunya akan meningkatkan kekhawatiran tentang lambatnya pelaksanaan vaksinasi di wilayah tersebut.
Padahal sebelumnya, pelaksanaan program ini telah terhambat karena terbatasnya pasokan yang disebabkan kurangnya produksi vaksin, termasuk milik AstraZeneca.
Negara lainnya yakni Austria dan Spanyol telah berhenti menggunakan vaksin tertentu.
Di sisi lain, Jaksa penuntut di wilayah utara Italia, Piedmont telah menyita 393.600 dosis setelah kematian seorang laki-laki beberapa jam pasca mendapatkan vaksinasi.