Penanganan Covid
Kemenkes Tunggu Rekomendasi IDAI dan ITAGI Terkait Vaksin Covid-19 Untuk Anak
Alasannya, Kementerian Kesehatan masih menunggu rekomendasi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), ITAGI, dan organisasi profesi lain.
Penulis:
Rina Ayu Panca Rini
Editor:
Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jubir Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatab, Siti Nadia Tarmidzi mengatakan, saat ini pemerintah belum memasukan anak-anak usia 18 tahun ke bawah sebagai prioritas penerima vaksin Covid-19, meski pembelajaran tatap muka (PTM) akan dimulai pada Juli mendatang.
Alasannya, Kementerian Kesehatan masih menunggu rekomendasi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), ITAGI, dan organisasi profesi lain.
"Kita tunggu rekomendasi dari IDAI, organisasi profesi lainnya dan juga ITAGI, karena mereka akan melihat vaksin mana yang bisa digunakan untuk anak-anak," ujar Nadia dalam kegiatan virtual bertajuk Mengenal Varian Baru Covid-19 dan Efektivitas Vaksin, Senin (31/5/2021).
Menurut Nadia, di tingkat global sekali pun vaksinasi Covid-19 untuk anak-anak belum semasif kelompok usia di atas 18 tahun.
Baca juga: PM Singapura soal Info Covid-19: Pembatasan Diperketat hingga 13 Juni, Vaksin Dibuka untuk Pelajar
Baca juga: 12 Provinsi di Indonesia Alami Kenaikan Kasus Kematian Akibat Covid-19 Setelah Libur Lebaran
Selain itu, merk vaksin yang telah ditetapkan aman dan efektif bagi anak-anak sangat terbatas.
"Artinya jenis vaksin untuk anak itu dari merk vaksin yang ada atau harus mencari jenis vaksin baru. Kalau harus mencari jenis vaksin baru, ya berarti harus minggu lagi kan pemerintah. Belum tentu produsen vaksinnya punya stok vaksin," kata Nadia.
"Jadi proses itu kita tunggu saja, rekomendasi khususnya dari Badan POM, ITAGI, dan IDAI terkait pemilihan vaksin," lanjut dia.
91,9 Juta Dosis Vaksin Covid-19
Jubir Vaksinasi Covid-19 Kemenkes, Siti Nadia Tarmidzi mengatakan hingga saat ini Indonesia memiliki 91,9 juta dosis vaksin.
Jumlah tersebut baru mememenuhi 21 persen dari total kebutuhan vaksin Indonesia.
Diketahui untuk bisa membentuk herd imunity atau kekebalan kelompok bagi 181,5 juta penduduk Indonesia dibutuhkan sekitar 426 juta dosis vaksin.
"Kebutuhan vaksin kita itu untuk vaksinasi 181 orang itu dibutuhkan 426,8 juta dosis vaksin. Jadi kalau sekarang kita baru sampai dengan 91,9 juta. Jadi baru kurang lebih 21% dari kebutuhan," ujarnya dalam diskusi virtual, Senin (31/5/2021).
Nadia melanjutkan, per Minggu kemarin total penerima vaksin dosis pertama sebanyak 16 juta orang dan 10 juta orang dosis vaksin kedua.
Baca juga: Menkes: Jumlah Pasien Covid-19 yang Masuk Rumah Sakit Meningkat
"Jadi baru 10 juta orang yang menerima vaksin lengkap atau memiliki kekebalan yang lengkap," kata dia.