Rabu, 8 Oktober 2025

Virus Corona

Mutasi Virus Corona, Begini Awal Mula Penamaan Varian Delta

Virus corona SARS-Cov2 penyebab Covid-19 telah bermutasi di berbagai belahan dunia. Begini awal mula penamaan virus corona varian Delta

hearingreview
Ilustrasi virus corona. Virus corona SARS-Cov2 penyebab Covid-19 telah bermutasi di berbagai belahan dunia. Begini awal mula penamaan virus corona varian Delta 

"Kebetulan yang dari India ini disebut Delta," imbuhnya.

Tonang menjelaskan, mutasi virus corona banyak terjadi.

"Hanya saja kebanyakan tidak signifikan, tidak mengubah kemampuan tubuh kita untuk menghadang, tidak mengubah kemampuan antibodi kita untuk mengenali," ungkap Tonang.

Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Kapolri Belum Kaji Ulang Untuk Batalkan Izin Penyelenggaraan Liga 1

Simak program Overview "Corona Jenis Baru dan Isu Dicovidkan" selengkapnya :

Penjelasan IDI Soal Virus Corona Delta

Sementara itu, Ketua Satgas Penanganan Covid-19 PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Zubairi Djoerban memberikan penjelasan soal virus Covid-19 varian Delta, yang mulai masuk wilayah Indonesia.

Menurut Zubairi, kasus varian delta ini paling banyak ditemukan di Jakarta dan Jawa Tengah.

Dikatakannya, untuk melakukan tracking pada kasus varian ini, butuh metode sampel WGS (whole genome sequence).

"Di mana Varian Delta paling banyak ditemukan di Indonesia? Dalam catatan saya, varian ini paling banyak ditemukan di Jakarta dan Jawa Tengah."

"Ada 104 kasus. Untuk penelusuran, memang dibutuhkan WGS (whole genome sequence) atau sampel yang jumlahnya jauh lebih besar," ucap Zubairi, dikutip dari Twitternya, @ProfesorZubairi, Rabu (16/6/2021).

Baca juga: WHO Sebut Covid-19 Varian Delta Bermutasi di 80 Negara, Perhatikan Gejalanya

Lebih lanjut, ia menjelaskan soal gejala varian delta yang berbeda.

Zubairi mengatakan, varian delta lebih banyak menimbulkan gejala sakit kepala, tenggorokan, hingga pilek.

"Apakah gejalanya berbeda? Ada bukti studi yang menunjukkan kalau gejala varian ini beda dengan varian jadul, seperti demam, batuk, dan kehilangan penciuman."

"Varian Delta atau yang baru, gejalanya lebih banyak sakit kepala, tenggorokan dan pilek. Seperti kena flu berat," terangnya.

Varian delta dinilai lebih menular daripada corona sebelumnya, sebab virus ini merupakan mutasi.

Zubairi Djoerban
Zubairi Djoerban (Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S)

Baca juga: Kemenkes Sebut Varian Delta India Miliki Tingkat Penularan 60 Persen Lebih Cepat dari Varian Inggris

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved