Penanganan Covid
Tocilizumab, Obat Interleukin-6 Diyakini Dapat Menangani Badai Sitokin pada Penderita Covid-19
Tocilizumab disebut bermanfaat pada pasien Covid-19 yang mengalami kondisi badai sitokin.
Penulis:
Fitri Wulandari
Editor:
Anita K Wardhani
Pada hari ke-4, suhu tubuhnya mulai menurun, dan status pernafasannya membaik.
Kebutuhan oksigennya saat di ICU dititrasi, dan pada hari ke-5 ia dipasangkan kanula hidung atau selang oksigen aliran tinggi dengan kecepatan 10 LPM.
Selanjutnya, ia dipindahkan ke lantai medis umum untuk pemantauan lebih lanjut dan titrasi kebutuhan oksigen tambahan.
Pada hari ke-8, pasien itu diizinkan pulang tanpa membutuhkan oksigen tambahan.
Ia pulang dalam kondisi sehat serta disarankan untuk melakukan karantina mandiri selama 14 hari.
Pada infeksi Covid-19, Interleukin-6 (IL-6), IL-2R, IL-10, dan tumor necrosis factor alpha mengalamai peningkatan dan ditemukan terkait dengan penyakit yang lebih parah.
IL-6 diketahui menginduksi sintesis reaktan fase akut dan berperan dalam antibodi dan maturitas sel T.
Dengan respons inflamasi yang luar biasa ini, IL-6 telah dianggap sebagai penyebab utama 'badai sitokin' yang ditemukan pada infeksi Covid-19.
Sedangkan Tocilizumab adalah rekombinan humanized anti-IL-6 reseptor antibodi monoklonal yang digunakan untuk pengobatan Covid-19 dengan dosis maksimum yang disetujui 8 mg/kg intravena.
Sejak 1990-an, Tocilizumab telah digunakan untuk mengobati beberapa penyakit, satu diantaranya rheumatoid arthritis.
Dengan tujuan untuk memperbaiki kerusakan yang dilakukan oleh sistem kekebalan inang dan reaktan fase akut, Tocilizumab telah digunakan sebagai pengobatan off-label pada penderita Covid-19.
Untuk kasus pasien tadi, diduga demam tingkat tinggi dan peningkatan kebutuhan oksigen yang terjadi secara tiba-tiba itu disebabkan oleh badai sitokin.
Setelah menerima Tocilizumab, ada peningkatan perbaikan gejala yang signifikan, dan pasien berhasil sembuh, meskipun dosis berulang Tocilizumab diperlukan untuk perbaikan gejala ini.
Tocilizumab telah terbukti bermanfaat dalam badai sitokin terkait Covid-19 dan dianggap layak dipertimbangkan penggunaannya pada pasien yang mengalami sakit kritis.
Namun, anda harus memperhatikan setiap penggunaan dosis Tocilizumab.