Penanganan Covid
Vaksin Covid-19 Berbayar Mulai Dijual Hari Ini, Harganya Rp 321.660 Plus Biaya Pelayanan
BUMN farmasi melalui PT Kimia Farma Tbk meluncurkan program vaksinasi gotong royong individu.
Editor:
Adi Suhendi
Tahap awal program ini baru menyentuh 6 kota dengan 8 klinik.
Namun, secara perlahan pihaknya akan memperluas jangkauan itu, termasuk ke pusat-pusat perbelanjaan di kota-kota besar.
“Setelah menjalankan vaksinasi gotong royong perusahaan, Kimia Farma memberikan pilihan baru bagi masyarakat yang hendak melakukan vaksinasi sendiri. Kami siap memberikan layanan vaksinasi Individu melalui klinik-klinik kami di seluruh wilayah Indonesia. Dalam tahap pertama, kami baru memberikan pelayanan ini di delapan klinik di Jawa dan Bali,” ujarnya.
Bukan Booster
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari PT Bio Farma, Bambang Heriyanto mengatakan, program vaksinasi gotong royong individu diperuntukkan bagi masyarakat yang belum mendapatkan vaksin dosis pertama dan kedua.
Vaksinasi tersebut, kata dia, tidak boleh digunakan sebagai booster atau vaksin dosis ketiga.
"Ini diberikan untuk masyarakat atau individu yang belum mendapatkan akses untuk dosis pertama dan dosis kedua, jadi bukan tujuannya untuk booster," kata Bambang.
Bambang mengatakan, vaksinasi gotong royong individu dilaksanakan selaras dengan aturan pemerintah.
Hingga kini pemerintah belum menerbitkan ketentuan bahwa masyarakat akan mendapat vaksin booster atau dosis ketiga.
Baca juga: Ada Vaksinasi Berbayar, Gerindra: Meningkatkan Penderitaan Rakyat
Vaksinasi mekanisme ini, kata Bambang, bertujuan untuk mempercepat akses masyarakat terhadap vaksin dosis pertama dan dosis kedua.
"Jadi bukan berarti nanti datang ke fasyankes (fasilitas pelayanan kesehatan) untuk minta di-booster," ucap Bambang.
Masyarakat yang ikut program vaksinasi gotong royong individu tidak boleh lagi mengikuti vaksinasi gotong royong yang diselenggarakan badan usaha atau badan hukum.
Tidak boleh pula individu mengikuti program vaksinasi yang disediakan pemerintah.
Menurut Bambang, identitas calon peserta vaksin akan dicek melalui sistem informasi satu data vaksinasi.
Hal ini untuk memastikan agar peserta vaksinasi gotong royong individu belum mendapat vaksin dosis pertama dan kedua.
Peserta yang sudah mengikuti vaksinasi gotong royong individu pun akan dicatat dalam sistem informasi tersebut.