Jumat, 12 September 2025

Virus Corona

Indonesia Kekurangan 3 Ribu Dokter Untuk Hadapi Lonjakan Kasus Covid-19

Indonesia saat ini kekurangan sekitar 3.000 dokter untuk menghadapi lonjakan kasus Covid-19.

Editor: Adi Suhendi
Tribunnews/Jeprima
Ilustrasi: Tenaga kesehatan menggunakan alat pelindung diri (APD) melakukan tes swab di Rumah Sakit Pertamina Jaya, Jakarta Pusat, Rabu (6/1/2021). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia saat ini kekurangan sekitar 3.000 dokter untuk menghadapi lonjakan kasus Covid-19.

Di saat yang sama, Indonesia juga membutuhkan sekitar 16 ribu hingga 20 ribu orang perawat.

Menurut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, saat ini pemerintah sedang mencari cara untuk memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan tersebut.

"Kita melihat ada gap sekitar 3.000-an dokter yang harus kita penuhi dengan penambahan kasus ini," kata Budi usai rapat dengan Presiden Joko Widodo, Senin (12/7/2021).

Budi menyampaikan ada sekitar 3.900 orang dokter yang akan selesai magang tahun ini.

Pemerintah rencananya akan mempersiapkan para dokter muda itu untuk langsung ikut menangani pandemi Covid-19.

”Kita melihat ada gap sekitar 3 ribuan dokter yang harus kita penuhi dengan penambahan kasus ini. Kita melihat bahwa dokter-dokter yang akan selesai internshipnya di tahun ini ada sekitar 3.900 (orang). Jadi kita juga sudah mempersiapkan dokter-dokter tersebut yang baru lulus internship segera masuk,” kata Budi.

Baca juga: Kisah Penangkapan Dokter Lois karena Dianggap Sebar Hoaks Soal Covid-19

Sementara untuk urusan perawat, pemerintah akan mempercepat kelulusan peserta didik di sekolah keperawatan.

Pemerintah akan merekrut perawat-perawat yang sudah lulus dan sudah mengantongi sertifikasi.

“Kita sudah mempersiapkan dan mengidentifikasi tenaga-tenaga perawat yang sudah lulus sekolahnya, sudah lulus juga uji kompetensi, dan (yang) masih di tingkat akhir. Atas instruksi Bapak Presiden, kita akan bicara dengan Bapak Menteri Pendidikan, bagaimana bisa menggerakkan perawat-perawat ini lebih cepat masuk ke praktik,” ujarnya.

Baca juga: 451 Pasien Covid-19 Meninggal Dunia Saat Jalani Isolasi Mandiri, Terbanyak di Jawa Barat

Di saat yang sama, pemerintah memastikan tenaga kesehatan yang sudah ada tetap sehat.

Untuk itu pemerintah akan segera menyuntik vaksin Moderna yang memiliki efikasi hingga 94 persen sebagai suntikan ketiga bagi para dokter, perawat, dan bidan.

“Kami di sini sangat prihatin dan akan terus memperhatikan kesehatan perawat, dokter, dan bidan. Rencananya akan sesegera mungkin sesudah kita finalkan diskusi dengan asosiasi dokter, perawat, bidan, (kita akan) melakukan vaksinasi ketiga dengan Moderna bagi mereka,” ucap Budi.

“Ini akan dilakukan secepat-cepatnya untuk melindungi mereka sebagai salah satu garda terdepan kita yang harus kita lindungi,” lanjut dia.

Saat ini, Indonesia menghadapi lonjakan kasus Covid-19.

Baca juga: Dalam Tiga Minggu ke Depan RSCM Akan Berubah Jadi RS Covid-19

Keterisian berbagai rumah sakit, khususnya di Jawa dan Bali, penuh karena harus merawat pasien Covid-19 yang terus bertambah.

Agar kasus positif Covid-19 ini tidak terus melonjak, pemerintah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Jawa dan Bali.

Kebijakan ini diharapkan dapat menekan mobilitas warga sehingga penularan bisa dicegah.

Selain itu pemerintah juga mendirikan sejumlah rumah sakit darurat serta lokasi isolasi terpadu.

Salah satunya, Asrama Haji Pondok Gede yang disulap menjadi rumah sakit dengan kapasitas sekitar seribu orang pasien  (tribun network/fik/rin/dod)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan