Sabtu, 16 Agustus 2025

Virus Corona

Strategi Pemerintah Hadapi Covid-19 Varian Delta, Tambah Tempat Tidur Hingga Rekrut Ribuan Dokter

Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemerintah akan merekrut 2.000 dokter baru untuk menangani Covid-19 di Indonesia.

Editor: Adi Suhendi
Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S
Luhut Binsar Pandjaitan - Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi sekaligus penanggungjawab pelaksanaan PPKM Darurat Luhut Binsar Pandjaitan. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkap penanganan pandemi Covid-19 yang dilakukan pemerintah.

Diketahui, kasus harian positif Covid-19 di Indonesia setiap harinya terus memecahkan rekor.

Kamis (15/7/2021) kemarin kasus baru mencapai 56.757, memecahkan rekor hari sebelumnya sebanyak 54.517 kasus per hari.

Tsunami kasus corona yang melanda Indonesia saat ini tak lepas dari peran varian delta yang begitu cepat menyebar dan menjangkiti warga.

Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan kondisi saat ini berbeda dengan masa PSBB dan PPKM mikro.

Kini hampir semua wilayah di Jawa didominasi virus Corona varian Delta.

"Anda bisa lihat PSBB 1, PSBB 2, PPKM kabupaten/kota, PPKM mikro, semua relatif sebenarnya naik tetapi masih terkendali. Tetapi begitu masuk varian Delta, peningkatan kasus Covid-19 didominasi oleh varian Delta,” kata Luhut dalam siaran persnya, Kamis (15/7/2021).

Baca juga: Kasus Covid Dunia Meningkat, Ketua Komisi I Meminta Seluruh KBRI Siaga

Luhut mengatakan, pemerintah sudah merancang strategi penanganan Covid-19 jika menghadapi skenario terburuk penambahan kasus hingga 100 ribu kasus per hari.

Berbagai sarana dan prasarana disiapkan sedini mungkin sebelum kemungkinan terburuk itu terjadi.

Mulai dari oksigen, kesiapan tempat tidur, hingga fasilitas bagi warga yang menjalani isolasi mandiri.

Meski demikian, pemerintah tak berharap Indonesia mengalami skenario terburuk itu.

"Kita tidak berharap sampai ke 100 ribu, tapi itu pun kami sudah rancang sekarang kalau sampai terjadi ke sana," kata Luhut.

Baca juga: Hasil Riset : Sejak Pandemi Covid-19, 79 Persen Masyarakat Ubah Pola Hidup Jadi Lebih Sehat

Luhut menyampaikan pemerintah akan menjalankan skenario 60 ribu kasus sehari dalam waktu dekat.

Ia pun memaparkan respons kesehatan yang saat ini dijalankan dengan skenario 60 ribu orang terinfeksi dalam sehari.

Di antaranya pemerintah sudah menyiapkan rumah sakit untuk menghadapi lonjakan jumlah pasien.

Pemerintah juga meminta setiap rumah sakit mengalokasikan 40 persen tempat tidurnya untuk pasien Covid-19.

Selain itu, pemerintah juga mengubah sejumlah gedung, seperti rumah susun, menjadi rumah sakit darurat.

Pemerintah juga akan menggunakan seluruh fasilitas kesehatan TNI-Polri untuk merawat pasien Covid-19.

Pemerintah juga sudah memerintahkan TNI-Polri mendirikan rumah sakit lapangan.

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Dosis Kedua Tertunda, Menteri Jepang Taro Kono Minta Maaf

Pemerintah pun meminta gedung-gedung pemerintahan digunakan untuk pusat isolasi.

Berbagai kantor pemerintah dialihkan menjadi tempat isolasi dan RS Darurat Covid-19, seperti Asrama Haji Pondok Gede.

Luhut mengatakan, setiap kementerian dan lembaga diperintahkan Presiden Jokowi menyiapkan tempat isolasi pasien Covid-19. Ini untuk mengantisipasi jumlah pasien yang makin melonjak.

"Presiden perintahkan semua kementerian/lembaga harus punya masing-masing tempat isolasi sendiri (untuk pasien gejala) yang ringan sehingga tidak membebani lagi ke pusat," ujarnya.

Sejauh ini kata Luhut penambahan tempat tidur mencapai 40 persen.

Penambahan ini dengan mengalihkan fungsi sejumlah rusun hingga bantuan layanan kesehatan dari TNI-Polri.

"Rusun Nagrak kita konvensi jadi RS, kemudian Asrama Haji Pondok Gede 900 tempat tidur, Gedung Arafah (Kemenag), RS Tanjung Duren dengan 500 tempat tidur," urainya.

"Peningkatan kapasitas RS dan pelayanan kesehatan TNI-Polri dengan penambahan 2 ribu tempat tidur di Jawa-Bali," ucapnya.

Baca juga: Luhut Bicara soal Perpanjangan PPKM Darurat serta Skenario Terburuk jika Kasus Covid Tembus 100 Ribu

Perintah Jokowi agar setiap kementerian/lembaga menyiapkan tempat isolasi pasien Covid-19 juga sudah mulai dijalankan sejumlah instansi.

Seperti yang diupayakan Menhan Prabowo Subianto. Prabowo menyiapkan rumah sakit satelit RS Dr Suyoto untuk ikut menampung pasien Covdi-19 bergejala sedang.

Kemudian juga mengalihkan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Manajemen Pertahanan (Pusdiklat Jemenhan Badiklat Kemhan) dan Pusdiklat Bahasa (Pusbahasa) Badiklat Kemhan di Pondok Labu, Jakarta Selatan.

Dua lokasi ini disiapkan jika RS Dr Suyoto sudah penuh.

Upaya lainnya adalah menambah tenaga kesehatan.

Luhut menyampaikan ada 20 ribu lebih perawat yang akan dilatih dalam beberapa hari, baru dipekerjakan.

Selain itu, tenaga dokter juga akan direkrut sebanyak 2.000 orang yang baru lulus dan akan dilatih.

“Semua data menunjukkan kami on the right track,” kata dia.

Di sisi lain Indonesia juga telah mengamankan stok vaksin sebesar 480,7 juta.

Pada Juli ini pemerintah menargetkan vaksinasi rata-rata 1 juta per hari.

Kemudian pemerintah juga mendorong komitmen industri dalam dan luar negeri dalam pemenuhan suplai obat terapi Covid-19.

Misalnya, Tocilizumab dan IVIg dengan cara mendorong produsen global untuk memprioritaskan suplainya ke Indoneisa, dan alternatif tambahan suplai dari China melalui jalur special access scheme (SAS) serta donasi.

Obat lainnya adalah Remdesivir dengan mendorong penambahan kuota produk impor dari India, Bangladesh, Mesir, dan Cina. Kemudian Favipiravir dengan percepatan dan penambahan produksi dalam negeri.

Pemerintah juga akan membagikan 300 ribu paket obat Covid-19 untuk pasien gejala ringan dan tanpa gejala.

Komposisinya, 10 persen paket OTG, 60 persen paket gejala demam dan anosmia, 30 persen paket gejala ringan demam dan batuk.

Terkait persediaan oksigen, pemerintah akan merealokasi produksi oksigen untuk industri 90-100 persen difokuskan ke medis.

Kemudian alih guna isotank industri untuk oksigen cair di RS.

Untuk isotank ini pemerintah sedang berupaya meminta bantuan dari Singapura, China, dan Uni Emirat Arab.

Kemudian membangkitkan pabrik oksigen yang sudah mati di Cilegon dengan kapasitas 100 ton, mencari pasokan dari industri non produsen oksigen dan melakukan impor dan bantuan internasional.

Pemerintah juga akan menggunakan oksigen konsentrator. Oksigen konsentrator ini diperuntukkan bagi pasien rawat isolasi.

Oksigen konsentrator dapat menghisap oksigen dari lingkungan sekitar dan menghasilkan oksigen murni lebih dari 90 persen yang dapat disalurkan untuk membantu pasien yang alami kesulitan napas.

Menurut Luhut, dengan melakukan substitusi penggunaan tabung oksigen menjadi oksigen konsentrator, maka suplai oksigen cair dapat difokuskan untuk pasien rawat intensif yang menggunakan ventilator dan high flow nasal canule (kebutuhan oksigen 60 liter per menit).

Adapun terkait penerimaan bantuan dari dunia internasional, sejumlah negara seperti Jepang, Singapura, Uni Emirat Arab, China, Australia, dan Amerika turut memberikan bantuan berupa vaksin dan alat kesehatan.

"Kami sudah terima bantuan internasional. Mereka sudah jalan dari Singapura, United Emirat Arab saya sudah bicara dengan menterinya, juga dari Tiongkok, Australia," ujar Luhut.

Selain bantuan dunia internasional, pemerintah juga menerima bantuan dari pihak swasta.

Luhut mengatakan sumbangan tersebut ada yang diminta pemerintah ada juga yang tidak.

“Kami tidak menerima sumbangan dana uang, kalau mau nyumbang ini listnya. Ada yang datang dari dalam negeri, luar negeri,” kata dia.

Upaya terakhir adalah pemerintah akan membagikan 11 ribu ton berat dengan alokasi 10 kilogram untuk 1 KK sebagai bantuan se-Jawa dan Bali selama PPKM Darurat.

Penyalur dilakukan paling lambang pekan kedua Juli. Target penerima bantuan ini adalah pekerja harian dan informasi, terutama di daerah padat penduduk.(tribun network/fik/yud/sen/dod)

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan