Rabu, 10 September 2025

Virus Corona

Mengenal Varian Delta Plus AY.4 dan Subtipe Baru Delta AY.4.2

Anda mungkin menganggap AY.4 sebagai keluarga varian Delta, karena AY.4 tetap menjadi 'garis keturunan' Delta yang dominan di Inggris.

Freepik
Ilustrasi virus corona 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, MARYLAND - Pandemi virus corona (Covid-19) yang telah berlangsung lebih dari setahun hingga kini memang belum berakhir, dan saat ini muncul varian baru Delta AY.4 serta mutasi AY.4 plus S:Y145H baru atau dikenal sebagai AY.4.2 yang secara tiba-tiba menjadi perhatian.

Apa itu varian Delta AY.4?

Anda mungkin menganggap AY.4 sebagai keluarga varian Delta, karena AY.4 tetap menjadi 'garis keturunan' Delta yang dominan di Inggris.

Ini menurut laporan dari Badan Keamanan Kesehatan Inggris pada 15 Oktober lalu.

Direktur Unit Penelitian Operasi Klinis dan Profesor Penelitian Operasional di University College London, Christina Pagel mengatakan bahwa saat ini varian tersebut menyumbang sekitar 80 persen dari rangkaian kasus di Inggris.

Dikutip dari laman Health Magazine, Kamis (21/10/2021), di Amerika Serikat (AS), varian AY ini didaftarkan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS sebagai varian yang menjadi perhatian.

Baca juga: Mantan Kepala FDA AS Serukan untuk Melakukan Riset Terhadap Varian Baru Delta Plus AY.4.2

Ini mengindikasikan ada bukti yang menunjukkan varian ini kemungkinan lebih menular dan menyebabkan penyakit yang lebih parah dibandingkan virus awal yakni SARS-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19.

Varian ini juga mungkin saja lebih kuat dalam melawan kekebalan vaksin dan perawatan yang ada.

Terkait AY.4, CDC pun tidak memecah varian ini secara terpisah dari varian AY lainnya.

Lalu apa itu AY.4.2?

AY.4.2 adalah nama yang diusulkan untuk subtipe baru Delta yang secara khusus disebut oleh mantan Komisioner Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) AS Dr. Scott Gottlieb dalam cuitannya di Twitter.

subtipe baru Delta ini merupakan kombinasi dari AY.4 yang ditambah mutasi lonjakan S:Y145H.

"Saat ini, subtipe baru ini mewakili sekitar 8 hingga 9 persen kasus di Inggris," kata Pagel.

Menurut laporan Badan Keamanan Kesehatan Inggris, frekuensi AY.4.2 pun tengah mengalami peningkatan dan sedang dipantau.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan