Minggu, 7 September 2025

Virus Corona

Update Corona 8 November 2021: Tambah 244, Sembuh 1.283, Meninggal 12 Orang

Update informasi jumlah pasien virus corona atau Covid-19 di Indonesia yang tercatat hingga Senin (8/11/2021)

Freepik
Update Covid-19 

Hal ini dilakukan demi mempermudah akses distribusi dan penyediaan stok dalam negeri.

Sehingga, Indonesia dapat fokus untuk dapat memproduksi obat daripada harus mengimpor obat terus-menerus.

Hal tersebut disampaikan oleh Luhut dalam konferensi pers Evaluasi PPKM yang disirkan secara virtual melalui YouTube Sekretariat Presiden, (Senin (8/11/2021).

"Mengenai obat (Molnupiravir) ini dan vaksin, pemerintah kita sangat agresif. Saya terlibat di dalamnya dan saya kira pembicaraan dengan Merck maupun dengan Pfizer itu sudah sangat maju."

Baca juga: Menkes Sebut Vaksin Covid-19 untuk Anak Usia 6-11 Tahun Butuh 58,7 Juta Dosis

"Kita berharap bahwa itu harus ada pabriknya dalam negeri. Sehingga kita tidak jadi pengimpor saja, tapi kita menjadi produser," terang Luhut.

Upaya ini dilakukan setelah sebelumnya indonesia merasa kewalahan karena sulitnya mendapatkan akses Paracetamol dan Astra Zeneca saat terjadi lonjakan di Indonesia.

"Negara sebesar ini jangan tetap menjadi negara pengimpor saja, karena (hanya dengan) impor saja, kita sudah mengalami (kesulitan seperti kasus) kemarin."

"Bagaimana sakitnya kita tidak bisa mendapatkan Paracetamol karena India di blok dan sakitnya bagaimana kita sudah tanda tangan kontrak untuk dapatkan Astra Zeneca kemudian ditahan oleh India."

"Jadi Ini pengalaman pengalaman pahit yang harus kita selesaikan," jelas Luhut.

Baca juga: Kemenkes Diminta Membuka Secara Terang terkait Kebijakan Pengadaan PCR Agar Tidak Dipolitisasi

Oleh karena itu, Luhut berharap para importir yang hidup dengan mengimpor saja dapat berpikir maju ke depan dengan berinvestasi menciptakan industri dalam negeri.

Menkes Jelaskan Jangka Panjang dan Pendek

Dalam menyediakan pengadaan stok obat ini, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan bahwa pemerintah akan melakukan dua strategi.

"Untuk pengadaan Molnupiravir dari Merck maupun obat dari Pfizer, atas arahan Pak Menko kita lakukan dua strategi."

"Strategi jangka pendek kita ingin datangkan cepat ini, (yakni) impor (obat) dulu agar sebelumnya Nataru sudah ada stoknya."

"Sehingga kalau terjadi (lonjakan) di Nataru, kita sudah siap obatnya," teran Menkes.

Baca juga: PPKM Diperpanjang, Pemerintah Umumkan Penyesuaian Aturan Perjalanan

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan