Virus Corona
Muncul Varian Baru Corona Omicron, Masyarakat Disarankan Tak Perlu Ikut Mikir Berat
Masyarakat dinilai tak perlu ikut memikirkan hal berat terkait munculnya Covid-19 varian B.1.1.529 atau varian Omicron di sejumlah negara.
Penulis:
Wahyu Gilang Putranto
Editor:
Miftah
"Memaknai ganas atau tidak, sebenarnya sangat tergantung kondisi setempat."
"Proporsi angka kematian (CFR) varian delta misalnya, sebenarnya rendah. Walau kasus tinggi di beberapa negara, bahkan sangat tinggi, tapi persentase kematian rendah," jelas Tonang.
Baca juga: Varian Omicron Bisa Mempengaruhi Pemulihan Ekonomi Global, Analis: Buat Pasar Kita Gemetar

Fokus Pencegahan Penyebaran
Lebih lanjut, Tonang menekankan yang harus diperhatikan adalah tingkat penyebaran kasus ini.
"Kalau kasusnya sangat tinggi, RS kewalahan, tempat tidur kurang, sampai harus antre di IGD atau bahkan terpaksa bertahan di rumah saja, maka jadi besar risikonya."
"Angka kematian menjadi tinggi. Artinya, harus kita waspadai," ungkap Tonang.
Dengan fokus terhadap pencegahan penyebaran, lanjut Tonang, maka jumlah kasus tidak melonjak tinggi.
Sehingga fasilitas kesehatan tetap sanggup menampung.
"Sampai kemudian secara alami, gelombangnya akan menurun," ungkapnya.
Masyarakat Harus Taat Prokus
Tonang menekankan, masyarakat lebih baik fokus terhadap protokol kesehatan dan tidak perlu ikut berpikir berat.
"Konsentrasinya pada prokes saja untuk perorangan."
"Kemudian mendukung pelaksanaan isolasi dan menjalani vaksinasi."
"Selebihnya biar lah itu tugas pemerintah yang harus memikirkannya, semoga kita terus terjaga dan pandemi segera terkendali," ungkap Tonang.
Adapun pemerintah memiliki kewajiban yang lebih luas lagi, dari mulai memastikan pelaksanaan prokes, membuat program isolasi, vaksinasi, hingga menjaga jarak Indonesia dengan negara luar.
"Kalau kita ikut-ikut memikirkannya secara berlebih, justru menguras energi," ungkap Tonang.
Tonang juga berulang kali dalam kesempatan mengimbau seluruh varian Covid-19 bisa dicegah dengan prokes yang baik.
(Tribunnews.com/Gilang Putranto)
Berita lain terkait Virus Corona