Sabtu, 13 September 2025

Virus Corona

Varian Omicron Dapat Menular ke Penyintas, Satgas Minta Masyarakat Tetap Tenang dan Hati-hati

Bukti awal penelitian menyatakan kemungkinan varian baru Omicron dapat menular pada penyintas Covid-19.

istimewa
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito. Varian Omicron Dapat Menular ke Penyintas, Satgas Minta Masyarakat Tetap Tenang dan Hati-hati 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Bukti awal penelitian menyatakan kemungkinan varian baru Omicron dapat menular pada penyintas Covid-19.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito pun meminta masyarakat tenang dan hati-hati terkait varian baru itu.

Selain itu, sampai saat ini Technical Advisory Group on Virus Evolution (TAG - VE) dari WHO menyatakan, efek transmisibilitas dan keparahan gejala yang ditimbulkannya, masih belum pasti dan perlu diperdalam dengan studi lanjutan.

Baca juga: Sudah Vaksin Dua Kali, Bisakah Terhindar Varian Omicron Hingga Tahun Depan? Ini Penjelasan Ahli

Baca juga: Gejala Omicron, Varian Baru Covid-19 dari Afrika Selatan, Digambarkan Sangat Ringan

"Berdasarkan bukti awalan, disinyalir varian ini dapat menimbulkan reinfeksi pada penyintas Covid-19.

Dimohon dapat menunggu hasil studi lanjutannya dengan tetap tenang, namun harus berhati-hati," katanya dalam agenda agenda keterangan pers di Graha BNPB, Selasa (30/11/2021) yang juga disiarkan virtual.

Penumpang yang mengenakan alat pelindung diri (APD) mengantre untuk check-in penerbangan mereka di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) di Sepang pada 29 November 2021, ketika negara-negara di seluruh dunia menutup perbatasan dan memperbarui pembatasan perjalanan sebagai tanggapan atas penyebaran virus corona. variasi virus corona Covid-19 baru yang sangat bermutasi yang dijuluki Omicron. (Photo by Mohd RASFAN / AFP)
Penumpang yang mengenakan alat pelindung diri (APD) mengantre untuk check-in penerbangan mereka di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) di Sepang pada 29 November 2021, ketika negara-negara di seluruh dunia menutup perbatasan dan memperbarui pembatasan perjalanan sebagai tanggapan atas penyebaran virus corona. variasi virus corona Covid-19 baru yang sangat bermutasi yang dijuluki Omicron. (Photo by Mohd RASFAN / AFP) (AFP/MOHD RASFAN)

Dalam upaya antisipasi, pemerintah sendiri berdasarkan Surat Edaran Satgas No. 23 tahun 2021 melakukan penundaan sementara kedatangan Warga Negara Asing (WNA) dari beberapa negara.

Ditetapkannya kebijakan ini dilatarbelakangi atas terjadinya transmisi komunitas kasus bervarian Omicron.

Atau telah terjadinya kondisi penularan antar penduduk dalam satu negara atau wilayah yang sumber penularannya berasal dari dalam negara atau wilayah itu sendiri.

Pemerintah akan terus memantau penyesuaian daftar negara yang tercantum jika diperlukan.

Sedangkan untuk penerapan penyesuaian aktivitas kegiatan masyarakat menjelang masa Nataru, termasuk penerapan PPKM level 3 akan tetap diberlakukan dari 24 Desember 2021 sampai dengan 2 Januari 2022 sesuai dengan InMendagri No. 62 tahun 2021 dan Surat Edaran No. 24 tahun 2021.

Seorang pekerja medis memberikan vaksin virus corona BioNtech-Pfizer Covid-19 kepada seorang penduduk di dalam sebuah mal di Manila City, pada 29 November 2021, ketika negara Asia Tenggara itu meluncurkan program vaksinasi tiga hari yang menargetkan sembilan juta orang berusia 12 tahun. upaya untuk mempercepat peluncuran jab, di tengah ancaman varian virus corona Omicron yang sangat bermutasi. (Photo by Ted ALJIBE / AFP)
Seorang pekerja medis memberikan vaksin virus corona BioNtech-Pfizer Covid-19 kepada seorang penduduk di dalam sebuah mal di Manila City, pada 29 November 2021, ketika negara Asia Tenggara itu meluncurkan program vaksinasi tiga hari yang menargetkan sembilan juta orang berusia 12 tahun. upaya untuk mempercepat peluncuran jab, di tengah ancaman varian virus corona Omicron yang sangat bermutasi. (Photo by Ted ALJIBE / AFP) (AFP/TED ALJIBE)

Sudah Dua Kali Vaksin, Bisakah Terhindar dari Omicron?

menjadi tanda tanya bagi masyarakat. Apakah sudah vaksin dua kali tetap dapat melindungi tubuh dari varian tersebut. 

Menurut Ahli Epidemiologi Indonesia dan Peneliti Pandemi dari Griffith University, Dicky Budiman, situasi ini bergantung pada durasinya. 

"Kalau sudah dosis kedua suntikan, secara sains terkini ada masa proteksi imunitas yang optimalnya tujuh bulan kurang lebih," ungkapnya pada dalam Dialog dari Media Center Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9) -KPCPEN, Selasa (30/11/2021).

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan