Virus Corona
BREAKING NEWS Update Corona 31 Desember 2021: Tambah 180 Kasus Baru, Total 4.262.720 Positif
Berikut update kasus positif virus corona atau Covid-19 di Indonesia yang tercatat pada Jumat (31/12/2021).
Penulis:
Faryyanida Putwiliani
Editor:
Pravitri Retno W
Karena 92 dari 194 negara anggota WHO melewatkan target untuk memvaksinasi 40 persen populasi mereka pada akhir tahun ini.
Tedros mendesak semua orang untuk membuat “Resolusi Tahun Baru” untuk mendukung kampanye vaksinasi 70 persen populasi negara dengan awal Juli.
Menurut angka WHO, jumlah kasus Covid-19 yang tercatat di seluruh dunia meningkat 11 persen minggu lalu dibandingkan dengan minggu sebelumnya.
Hampir 4,99 juta kasus baru dilaporkan dari 20 hingga 26 Desember.
Kasus baru di Eropa, yang menyumbang lebih dari setengah dari total kasus telah naik 3 persen.
Baca juga: 8 Cara Merayakan Tahun Baru Saat Pandemi Covid-19 di Rumah Bersama Keluarga dan Teman Dekat
Sementara di Amerika naik 39 persen dan di Afrika naik 7 persen.
Prihatin dengan peningkatan kasus, kepala WHO mengatakan bahwa Omicron akan memberikan tekanan besar pada petugas kesehatan yang kelelahan dan sistem kesehatan di ambang kehancuran.
WHO mengatakan dalam laporan epidemiologi mingguannya bahwa risiko keseluruhan yang terkait dengan Omicron tetap sangat tinggi.
Hal itu Ini dapat dilihat dari bukti yang konsisten bahwa Omicron menyebar lebih cepat dibandingkan varian Delta.
Disebutkan bahwa penurunan insiden kasus telah terlihat di Afrika Selatan, dan bahwa data awal dari negara itu, Inggris dan Denmark menunjukkan pengurangan risiko rawat inap dengan Omicron tetapi mengatakan lebih banyak data diperlukan.
Baca juga: 7.307 WNI Terpapar Covid-19 di Luar Negeri, 271 Meninggal Dunia
Kepala kedaruratan WHO, Michael Ryan, menggarisbawahi catatan kehati-hatian itu.
Dia mengatakan akan penting dalam beberapa minggu mendatang untuk menekan transmisi kedua varian seminimal mungkin.
Ryan mengatakan infeksi Omicron sebagian besar dimulai di kalangan anak muda.
“Apa yang belum kita lihat adalah gelombang Omicron yang terbentuk sepenuhnya pada populasi yang lebih luas,” katanya.
“Dan saya sedikit takut untuk membuat prediksi positif sampai kita melihat seberapa baik perlindungan vaksin akan bekerja pada populasi yang lebih tua dan lebih rentan," sambungnya.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Yurika Nendri Novianingsih)