Kamis, 2 Oktober 2025

Pembelajaran Tatap Muka

PTM 100 Persen Dinilai Tak Relevan Dilakukan Saat Ini, Pakar Epidemiologi Jelaskan Alasannya

Menurut Pakar Epidemiologi Griffith University, Dicky Budiman Indonesia, ada yang harus diperhatikan saat Pembelajaran tatap muka (PTM).

TRIBUN JATENG/HERMAWAN HANDAKA
Siswa SMPN 9 Semarang melakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen mulai Senin (10/1/2022). Pembelajaran tatap muka dilaksanakan hari Senin sampai dengan Jumat dengan ketentuan setiap harinya 6 jam pembelajaran, kecuali hari Jumat hanya 4 jam pelajaran. Pembelajaran tatap muka wajib untuk setiap siswa dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. TRIBUN JATENG/HERMAWAN HANDAKA 

Selain itu belum semua anak usia 6-11 tahun yang telah melakukan vaksin hingga 100 persen. Belum lagi anak-anak yang berada bawah usia 6 tahun.

Tidak hanya vaksin, Dicky menyebutkan jika penggunaan masker pun diperlukan. Dan dalam konteks Omicron yang sulit dideteksi, harus menggunakan masker N95 atau yang sederajat.

"Karena itu risiko kecil, di bawah 1 persen potensi ketularan. Tapi kan kita belum bisa menyediakan hal itu. Dan situasinya, trend kasus Covid-19 saat ini meningkat," tegas Dicky.

Ia pun mengingatkan bahwa Omicron ini atau varian lain di Indonesia bukan masalah bergejala ringan atau tidak bergejala. Itu cara yang salah untuk memahami dampak pandemi Covid-19.

Riset juga membuktikan dampak dari Covid-19 bukan masalah kesakitan dalam rumah sakit, ICU atau ventilator.

"Tapi dalam hal ini adalah disebut dengan potensi perburukan kualitas kesehatan seorang anak atau guru dalam hal ini. Potensi Long Covid-19, ada efeknya yang dari sekarang misalnya neurogeneratif atau kerusakan sel otak," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved