Selasa, 9 September 2025

Virus Corona

Favipiravir Tetap Direkomendasikan Jadi Obat Terapi dalam Pedoman Tatalaksana Covid-19 Edisi Keempat

Dalam Pedoman tersebut ditetapkan daftar obat dan terapi yang direkomendasikan bagi pasien Covid-19.

Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS/Bian Harnansa
TABLET AVIGAN diproduksi oleh Toyama Chemical, yang merupakan anak perusahaan Fujifilm dari Jepang. Avigan telah diproduksi dan digunakan dalam tahap uji klinis sejak 2014 hingga sekarang. Kandungan Favipiravir (Favipiravir bekerja melawan virus RNA dengan menghambat enzim polimerase, sehingga virus tidak dapat menggandakan diri dan menyebar), di dalam Avigan juga sedang diteliti untuk menangani infeksi virus Corona atau COVID 19. (TRIBUNNEWS/Bian Harnansa) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pedoman Tatalaksana Covid-19 telah diperbarui oleh lima organisasi profesi kedokteran.

Dalam Pedoman tersebut ditetapkan daftar obat dan terapi yang direkomendasikan bagi pasien Covid-19.

"Jadi di buku edisi keempat kali ini, obat yang yang digunakan sebagai antivirus yakni Favipiravir, Molnupiravir, Paxlovid, dan Remdesivir," kata Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Infeksi Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) dr. Erlina Burhan dalam konferensi pers yang dilakukan secara daring beberapa waktu lalu, dikutip pada Jumat (11/2/2022).

Berdasarkan pedoman tersebut, pasien positif Covid-19 tanpa gejala cukup minum vitamin dan suplemen untuk memperkuat daya tahan tubuh atau menjaga sistem imun.

Sementara itu bagi pasien dengan gejala ringan hingga berat memberikan resep antivirus dapat dilakukan, seperti Avigan atau Favipiravir.

Pemberian obat antivirus harus dengan resep dokter. Favipiravir atau Avigan direkomendasikan untuk pengobatan Covid-19 gejala ringan hingga berat atau kritis.

Tidak hanya itu, obat antivirus ini juga bisa digunakan untuk bayi, anak, dan remaja.

Baca juga: Hadapi Omicron, Menkes: Obat Antivirus Avigan dan Molnupiravir Disiapkan untuk Pasien Bergejala

Dalam buku Pedoman Tata Laksana Covid-19 Edisi Empat disebutkan, laporan kasus pada neonatus (bayi berusia 0-28 hari) bergejala menunjukkan adanya manfaat pemberian Favipiravir untuk jangka waktu pendek dengan dosis 30mg/ kgBB/kali yang diberikan dua dosis pada hari pertama, dilanjutkan dengan dosis 1 sebesar 10mg/kg BB/kali diberikan dua kali selama 10 hari.

Selain memiliki manfaat, Favipiravir atau Avigan juga yang direkomendasikan lantaran telah diproduksi dalam negeri. 

“Obat ini cukup mudah dijangkau, jadi ini masih kita masukkan,” kata Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) Dr. dr. Sally Aman Nasution, SpPD, K-KV, FINASIM, FACP saat dikonfirmasi.

dr. Sally menjelaskan, dunia kesehatan terus memperbarui terapi yang digunakan dalam penanganan pandemi Covid-19.

Beragam obat-obatan menjalani penelitian agar menemukan obat yang terbukti bermanfaat.

"Pada awal covid itu orang itu belum tau apa-apa. Belum ada obat sama sekali, karena covid-19 ini penyakit baru. Dengan berjalannya waktu, banyak penelitian  terbukti bahwa obat yang sebelumnya itu  efektivitas untuk Covid-19 itu tidak terlalu baik," tuturnya.

Favipiravir dengan nama dagang Avigan® sudah digunakan sejak awal pandemi di Indonesia, obat anti virus ini untuk mencegah penyebaran virus.

Obat ini berpotensi memiliki efek antivirus pada virus corona baru karena diklasifikasikan ke dalam jenis yang sama (virus RNA untai tunggal) dengan virus influenza.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan