Virus Corona
Risiko Penggunaan Obat Covid-19 Paxlovid Jika Tak Sesuai Resep Dokter
(FDA) Amerika Serikat telah menyetujui otorisasi penggunaan darurat (Emergency Use Authrorization/EUA) Paxlovid dalam pengobatan COVID-19.
Penulis:
Rina Ayu Panca Rini
Editor:
Johnson Simanjuntak
**90 Persen Efektif Cegah Rawat Inap dan Kematian Pasien Covid-19**
Dalam uji klinis, Paxlovid 90 persen efektif mencegah rawat inap dan kematian pasien berisiko tinggi.
Selain itu, paxlovid juga mampu melawan VOC Sars Cov-2, termasuk Omicron. Paxlovid juga dilaporkan dapat menghambat coronavirus lainnya, termasuk SARS dan MERS.
Paxlovid efektif untuk semua varian karena sasarannya adalah enzim protease virus yang laju mutasinya jauh lebih rendah dibanding mutasi pada bagian spike virus SARS-CoV-2.
Paxlovid akan tersedia dalam bentuk blister berisi dua tablet Nirmatrelvir 150 mg, dan satu tablet Ritonavir 100 mg.
Baca juga: Menkes: Jokowi Minta Obat Covid-19 Molnupiravir dan Paxlovid Bisa Didapat di Apotek
Hasil uji klinis Paxlovid (nirmaltrevir dan ritonavir) oleh Pfizer yang melibatkan 2.246 orang menunjukkan efektivitas 89 persen mengurangi risiko rawat inap dan kematian jika diberikan 3 hari setelah munculnya gejala, atau 88 persen jika diberikan 5 hari setelah munculnya gejala.
Selain itu, dalam uji klinis Paxlovid tersebut populasi Asia dimasukkan dalam subyek uji klinis. Komposisinya adalah 72 persen Kaukasia, 5 persen Afrika, dan 14 persen orang ras Asia. Jadi efektivitas Paxlovid terhadap orang ras Asia telah teruji.