Senin, 8 September 2025

Virus Corona

BREAKING NEWS Update Corona 10 April 2022: Tambah 1.071 Kasus Baru, Total 6.032.707 Positif

Berikut update kasus Corona atau Covid-19 di Indonesia yang tercatat pada Minggu (10/4/2022).

Freepik/starline
Update Covid-19 Indoensia 10 April 2022 

"Dan sekali lagi kita harus sadari kematian sangat terbatas mendeteksinya. Apalagi kondisi Indonesia, dimana meninggal bisa tidak tahu penyebabnya seperti apa," ungkap Dicky pada webinar, Jumat (8/4/2022).

Baca juga: UPDATE Capaian Vaksinasi Covid-19 Indonesia 10 April 2022, 27.008.873 Orang Sudah Terima Booster

Berbeda negara maju, jika ada meninggal, bahkan di rumah, maka dilakukan autopsi untuk memastikan penyebabnya.

Selain itu menurut Dicky, kasus ditemukan dengan yang ada di masyarakat berbeda.

Karenanya klaim situasi telah membaik harus disikapi hati-hati. Pengamatan harus dilihat dari daerah per daerah.

Dicky menyebutkan jika memasuki tahun ketiga kecenderungan orang merasa jenuh dan ingin pandemi cepat berakhir.

Situasi ini membuat sebagian negara mendeklarasikan diri telah endemi dan menjadi dasar pelonggaran.

Baca juga: Pakar Epidemiologi Jelaskan Ada Masyarakat yang Percaya Covid-19 Adalah Konspirasi

Tapi Dicky menegaskan jika virus tidak terpengaruh dengan deklarasi tersebut.

"Dia patuh pada hukum biologi. Tanpa tendensi menyimpang. Dan itu harus kita pelajari menjadi modal bagaimana keluar dari masa kritis. Salah satu kita peroleh modal imunitas menjadi penting," kata Dicky menambahkan.

Selain itu ia menyebutkan setiap orang harus menyadari bahwa situasi pandemi Covid-19 dideklarasikan oleh WHO. Dengan dasar adanya kriteria internasional.

Hanya saja kata Dicky, secara de facto, kondisi setiap negara telah terbagi menjadi tiga, yaitu sporadik, endemi, dan epidemi.

Namun hal ini bersifat dinamis dan secara umum masih dibungkus dengan status pandemi.

Baca juga: Masih Ada Masyarakat yang Percaya Covid-19 adalah Konspirasi, Ini Kata Pakar

Menurut penyampaian Dicky, setidaknya ada tiga kriteria keluar dari situasi pandemi Covid-19.

Pertama, setiap negara sudah bisa memprediksi pola-pola gelombang kenaikan kasus Covid-19.

Kedua, Covid-19 sebagai penyakit infeksi saluran napas tidak menjadi yang mendominasi.

"Ketiga, cakupan vaksin dosis kedua di dunia telah mencapai 70 persen," pungkasnya.

Selain itu bisa ditambah dengan kriteria lain seperti angka reproduksi dan positivity rate yang bisa mempertahankan angka stabil setidaknya tiga bulan.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Aisyah Nursyamsi)

Baca berita lainnya terkait Virus Corona.

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan