Kamis, 28 Agustus 2025

Euro 2020

Aksi Konyol Tepak Bola Matthijs de Ligt Biang Kerok Tersingkirnya Belanda, Lamban dan Salah Langkah

Matthijs de Ligt yang terpeleset, kalah langkah dan posisi dari Patrik Schick, menggunakan tangannya untuk 'menepak' bola sesaat sebelum dia jatuh.

DARKO BANDIC / POOL / AFP
Pelatih Belanda Frank de Boer (kiri) bereaksi di sebelah bek Belanda Stefan de Vrij pada akhir pertandingan sepak bola babak 16 besar UEFA EURO 2020 antara Belanda dan Republik Ceko di Puskas Arena di Budapest pada 27 Juni 2021. 

Melawan10 orang pemain, kata Neville, hanya masalah waktu bagi Republik Ceko sebelum akhirnya mencetak gol.

Adapun perlawanan Belanda, papar Neville, benar-benar tuntas saat Republik Ceko mencetak gol kedua.

Terlepas dari kesalahan yang dibuat sang bek, Neville menyampaikan simpatinya ke Matthijs de Ligt. Neville menyayangkan bek berusia 21 tahun tersebut berbuat kesalahan fatal di momen krusial yang berujung kekalahan Belanda.

"Saya merasa kasihan pada Matthijs de Ligt yang harus menghadapi situasi yang ada," kata Neville.

Sudah Diwanti-wanti Jangan Besar Kepala

Kesalahan fatal seperti yang dibuat Matthijs de Ligt sebenarnya sudah menjadi perhatian asisten pelatih Belanda, Ruud van Nistelrooy.

Sebelum laga Nistelrooy mengingatkan para pemain bahwa mental yang kuat akan menjadi faktor krusial pada fase gugur EURO 2020. 

“Saya sudah bicara dengan para pemain. Mereka tidak boleh terlalu lengah," kata Nistelrooy sebelum pertandingan.

Baca juga: Belanda Vs Republik Ceko, Awas De Oranje Bisa Tersingkir Lagi Saat Sedang Tinggi-tingginya

Gelandang Republik Ceko Tomas Holes (tersembunyi, kanan) merayakan dengan rekan satu timnya setelah mencetak gol pertama timnya selama pertandingan sepak bola babak 16 besar UEFA EURO 2020 antara Belanda dan Republik Ceko di Puskas Arena di Budapest pada 27 Juni 2021.
Gelandang Republik Ceko Tomas Holes (tersembunyi, kanan) merayakan dengan rekan satu timnya setelah mencetak gol pertama timnya selama pertandingan sepak bola babak 16 besar UEFA EURO 2020 antara Belanda dan Republik Ceko di Puskas Arena di Budapest pada 27 Juni 2021. (ATTILA KISBENEDEK / POOL / AFP)

Nistelrooy menjelaskan, pada fase penyisihan, kesalahan seperti yang dilakukan De Ligt masih bisa ditolerir.

Namun pada babak knock-out, sebuah kesalahan bisa berujung fatal. Ujaran yang terbukti pada laga melawan Republik Ceko.

“Pada fase grup, ada momen ketika tim bisa melakukan kesalahan dan itu tidak apa-apa. Artinya, tekanan pada fase grup berbeda,” ucap Van Nistelrooy. 

“Sementara itu pada fase gugur setiap tim harus mengerahkan segalanya atau tidak sama sekali. Itu yang harus pemain camkan,” ujar Nistelrooy. 

Belanda Ulangi Memori Buruk

Kekalahan di fase gugur ini mengulangi memori buruk Belanda  pada turnamen Internasional.

Sebelumnya, memori pahit Belanda terjadi saat tersingkir di ajang Piala Dunia 2006 dan Piala Eropa 2008.

Halaman
123
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan